KKN Mandiri Untag Surabaya : Memanfaatkan Lahan Sempit untuk Berkebun

abdi fajarianto
abdi fajarianto mahasiswa universitas 17 agustus 1945 surabaya
Konten dari Pengguna
7 Januari 2022 18:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari abdi fajarianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Penulis, proses penanaman pada lahan sempit rumah warga
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Penulis, proses penanaman pada lahan sempit rumah warga
ADVERTISEMENT
SIDOARJO - Pada era global saat ini masih banyaknya masyarakat yang kurang mencukupi akan kebutuhan dapur, sulitnya ekonomi pada masa pandemi Covid-19 menjadikan "beberapa warga mengeluh dalam mencari sebuah cara lain guna dijadikan sebagai alternatif pendapatan dikala sulitnya mencari pekerjaan tetap atau pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan dapur setiap harinya" ujar Sari salah satu warga desa Kenongo. Saya Abdi Fajarianto selaku Mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya ingin melakukan cara inovatif dan bermanfaat dalam meluangkan waktu pada masa pandemi Covid-19. Mengingat pelaksanaan kegiatan KKN dilaksanakan secara individu berdasarkan domisili masing-masing, ada sebuah inovasi yang ingin saya terapkan di desa saya, Desa Kenongo RT09 RW03, Sidoarjo. Karena dengan melihat situasi dan kondisi di lapangan serta ingin melihat beberapa masyarakat melakukan kegiatan positif yang ada pada masa pandemi.
Sumber : Penulis, kegiatan penanaman bibit oleh peserta KKN
Pelaksanaan kegiatan KKN ini didampingi oleh Muchamad Rizqi, S.I.Kom., M.Med.Kom selaku Dosen Pembimbing Lapangan. Adapun ide tersebut adalah kegiatan penghijauan atau penanaman tanaman sayur secara mandiri yang dilakukan oleh warga di rumah masing-masing. Kegiatan ini juga meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pemanfaatan lahan di pekarangan rumah yang belum dimanfaatkan dengan baik. Cara penanamannya juga cukup praktis dan sederhana yaitu dengan menggunakan polibag atau memanfaatkan barang-barang bekas disekitar lingkungan sebagai media tanam. Penanaman dengan menggunakan polibag dibagi menjadi 3 tahapan yaitu persiapan, penanaman, dan pemeliharaan. Pada tahap awal ini hal yang pertama dilakukan yaitu pemilihan benih. Pilihlah jenis tanaman yang bermanfaat bagi keperluan rumah tangga baik untuk obat atau kesehatan, untuk tujuan estetika pilihlah tanaman yang memiliki figur menarik seperti salada. Kemudian siapkan alat dan bahan yang di perlukan seperti benih tanaman sayur, tanah, polibag, botol/barang bekas yang tidak terpakai, air bersih dan sekop. Tahap selanjutnya yaitu penanaman benih yang ditanam pada kedalaman 0,5 - 1 cm dengan menggunakan media tanam polibag atau botol/barang bekas dan jangan lupa untuk diberi lubang yang sesuai agar dapat menjaga kelembapan tanah dan juga dapat membuang kelebihan air. Proses pemupukan sendiri dilakukan saat tanaman sayur berumur seminggu. Pada awal pembibitan disarankan untuk ditaruh di tempat yang teduh. Setelah pembibitan selesai tanaman disirami dengan cara menggunakan semprotan spray agar air pada tanaman dapat terkontrol. Tahapan akhir yang dilakukan adalah proses pemeliharaan tanaman sayur. Proses pemeliharaan ini membutuhkan tenaga ekstra, mulai dari pemantauan tanaman hingga penyiraman harus dilakukan dengan ekstra hati-hati. Agar tanaman yang dihasilkan baik, dan berkualitas. Pengaturan sinar matahari juga memengaruhi kualitas tanaman. Saat ingin menyosialisasikan konsep yang telah dibuat kepada warga, pada awalnya cenderung masih banyak warga yang kurang memahami, serta masih adanya kendala pada proses tata cara penanaman saat uji praktik lapangan. Karena memang pada dasarnya mereka belum pernah melakukan kegiatan ini. Sehingga memang dibutuhkan sebuah proses dan kemauan dari beberapa individu lain yang mendorong mereka untuk berinovasi dan lebih produktif.
Sumber : Penulis, peserta KKN bersama warga desa sedang bersosialisasi dan berdiskusi
Hal-hal positif yang telah disosialisasikan, mulai tampak dirasakan oleh warga atas penanaman sayur ini, sehingga tanaman sayuran di pekarangan rumah mengurangi aktivitas warga pergi keluar rumah untuk membeli sayuran dan di samping itu juga mengurangi kebutuhan belanja rumah tangga. Mahasiswa KKN juga berharap untuk prospek kedepannya jika program penanaman mandiri ini berjalan lancar, nantinya dapat digunakan sebagai alternatif peluang usaha yang cukup menjanjikan. Pelaksanaan kegiatan KKN ini dapat di jadikan sebagai sarana belajar yang efektif untuk mengaplikasikan ilmu kepada masyarakat guna mengembangkan potensi daerah sekitar.
ADVERTISEMENT
#UntagSurabaya#KitaUntagSurabaya#UntukIndonesia#EcoCampus##UntagSurabayaKeren#KampusKompeten