Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
What's Next, Bogor LavAni?
31 Maret 2022 10:14 WIB
Tulisan dari Abdi Rafi Akmal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pencapaian Bogor LavAni dengan merajai Proliga 2022 sangat historis. Prestasi tersebut tidak hanya berkesan bagi pelatih, pemain, dan ofisial tim, tetapi juga bagi kompetisi voli profesional tertinggi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
LavAni memulai kompetisi musim 2022 dengan label tim debutan, lalu mengakhiri musim tersebut dengan status kampiun. Pencapaian bersejarah yang mungkin bakal bertahan cukup lama di jagat voli nasional.
Semenjak Proliga digulirkan tahun 2002, rekor tercepat yang bisa dicapai tim debutan untuk menjuarai kompetisi adalah dua musim. Rekor tersebut dicetak oleh Palembang Bank SumselBabel pada 2011. BSB memulai kiprahnya di Proliga pada musim 2009.
Gelar perdana LavAni direngkuh dengan cara yang spesial. LavAni mesti menghadapi tim tersukses di Proliga sektor putra, Surabaya Bhayangkara Samator di partai grand final. Dari 18 edisi sebelumnya (musim 2021 tidak dihitung karena kompetisinya ditiadakan), Samator mendominasi dengan total tujuh gelar.
Tanpa punya pengalaman seabrek seperti yang dimliki Samator, LavAni tampil tidak kosongan. Pertandingan yang dilangsungkan di Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto, Bogor (28/3/2022) berlangsung ketat sampai set kelima, setelah sebelumnya saling bergantian memenangkan empat set sebelumnya. Di set penentu, LavAni akhirnya keluar sebagai pemenang dengan skor 3-2.
ADVERTISEMENT
Riuh menyeruak menyambut sang juara baru. LavAni dipuji karena keberhasilannya menjungkalkan juara bertahan, sekaligus diapresiasi karena keberhasilannya itu diraih ketika usia tim baru dua tahun.
***
Semuanya berawal dari cinta…
Bogor LavAni secara resmi berdiri pada 1 Desember 2019. Pendirinya adalah Susilo Bambang Yudhoyono, orang yang pernah jadi nomor satu di Republik Indonesia selama dua periode pada 2004 – 2014.
SBY, begitu ia dikenal, memiliki kecintaan terhadap voli sejak masih belia. Diketahui, ia juga pernah menjadi atlet voli semasa duduk di bangku SMA di Pacitan, Jawa Timur. Perannya adalah spiker, pemain yang berperan mendulang poin bagi timnya lewat spike kencang.
Kecintaannya itu tidak pudar selama ia menjabat sebagai presiden. SBY menyempatkan diri bermain voli di waktu senggangnya mengurus negara. Lawannya tentu saja Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) beserta ajudan-ajudannya.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan bertambahnya usia, cintanya terhadap voli tidak selalu bisa dilampiaskan dengan bermain. Fisiknya tidak lagi sekuat dulu yang bisa melompat ke sana kemari untuk menerima bola sodoran dari setter. Pria kelahiran tahun 1949 itu akhirnya melampiaskannya dengan cara lain, yaitu mendirikan klub bola voli profesional dengan nama Bogor LavAni.
Kecintaannya terhadap voli tidak jadi satu-satunya resep cinta yang jadi pondasi pendirian LavAni. Resep cinta lainnya adalah kecintaannya pada sang istri. Kekasih sehidup semati, mendiang Ani Yudhoyono. Ungkapan cintanya itu tertuang jelas dalam penamaan, “LavAni”.
'Lav' merujuk pada cara membaca love dalam bahasa Inggris yang berarti cinta. 'Ani' adalah nama istrinya, Ani Yudhoyono. Jika digabungkan, kira-kira menjadi “Cinta Ani”. Sweet. Makanya, saya selalu menuliskan huruf 'A' di tengah secara kapital untuk menghargai wujud cinta tersebut.
ADVERTISEMENT
Pondasi cinta itu lah yang menentukan visi SBY terhadap arah gerak LavAni. Alih-alih berorientasi pada bisnis sepenuhnya, SBY lebih ingin LavAni bergerak dalam koridor pengembangan atlet yang berkelanjutan.
“Pak SBY ingin memaksimalkan potensi-potensi atlet yang tersebar di banyak daerah. Di sini (Cikeas), latihannya terprogram. Ada latihan fisik, teknik, dan lain sebagainya,” ujar Renanda Bachtiar, selaku Anggota Pembina LavAni kepada wartawan (22/8/2020).
Atlet-atlet binaan LavAni dijaring dari SMA di sejumlah daerah, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Riau. Pelatihan dan pembinaan dipusatkan di kediaman SBY, kawasan Puri Cikeas, Bogor.
Para atlet muda tersebut berlatih nyaris sepanjang tahun 2020 untuk bersiap menghadapi Proliga 2021. Namun, kompetisi yang ditunggu tak kunjung tiba. Panitia pelaksana Proliga meniadakan kompetisi di musim tersebut lantaran tidak ada sponsor.
ADVERTISEMENT
Ketiadaan kompetisi tidak menyurutkan upaya LavAni untuk tetap menggembleng para atletnya sepanjang kalender tahun 2021. Sejumlah laga persahabatan menghadapi tim-tim Proliga digelar, di samping latihan rutin dan internal game yang terus berjalan.
Yang dinanti akhirnya tiba juga. Proliga 2022 bisa digelar. LavAni yang sudah bersiap sejak jauh hari pun tak menemui kendala berarti untuk debut di Proliga.
Atlet-atlet binaan LavAni mendominasi total 18 pemain yang didaftarkan ke Proliga 2022. Bahkan, sembilan pemain di antaranya masih berusia di kisaran 18 - 20 tahun. Selain atlet binaan, LavAni juga merekrut setidaknya lima pemain berpengalaman ke dalam tim. Mereka tidak ingin hanya jadi tim pelengkap.
Tiga di antaranya adalah pemain yang pernah membela timnas Indonesia, yaitu middle blocker Muhammad Malizi, setter Dio Zulfikri, dan outside hitter Doni Haryono. Ada pula kehadiran dua wajah asing, outside hitter Jorge Garcia asal Kuba dan opposite Leandro Martin asal Brazil. Pelatih asing asal Cina, Jeff Jiang ditunjuk untuk menahkodai tim, dibantu dengan tiga asisten yang sudah lama berada di LavAni.
ADVERTISEMENT
“Pemilihan pemain tersebut berdasarkan asesmen dari manajemen dan tim pelatih atas taktik dan strategi yang akan digunakan nanti,” kata Manajer LavAni Ossy Darmawan.
Dengan komposisi pemain seperti itu, SBY mulanya berharap LavAni bisa berjuang lolos dari penyisihan. Hasil lain yang mungkin akan diperoleh di final four tidak begitu dipikirkan.
“Saya tidak menargetkan hal yang di luar kemampuan. Kami baru berusia dua tahun. Targetnya tidak muluk-muluk, yang penting tim main baik, lolos dari babak penyisihan. Selanjutnya, kita lihat saja nanti,” ucap SBY seusai LavAni menang 3-1 atas Kudus Sukun Badak di pertandingan pertama Proliga 2022.
Selepas SBY memberi pernyataan itu, performa LavAni masih naik-turun sepanjang putaran pertama dengan mengoleksi delapan poin. Titik balik baru terjadi di putaran kedua. 12 poin yang dikumpulkan membuat LavAni mencapai target yang dicanangkan SBY, yaitu lolos penyisihan.
ADVERTISEMENT
Di final four, laju LavAni rupanya tidak terbendung. Mereka mengalahkan Jakarta BNI 46 dengan skor telak 3-0 di pertandingan pertama. Kemudian, kalah 2-3 dari Surabaya Bhayangkara Samator. Di partai penutup LavAni kembali menang 3-0 atas Jakarta Pertamina Pertamax.
Perolehan tujuh poin membuat LavAni melenggang ke grand final dan bertemu Samator. Semua tahu bagaimana hasil di grand final tersebut.
...kemudian berakhir dengan suka cita.
***
Pertanyaan terbesarnya kini adalah what's next? Langkah apa yang mau dilakukan LavAni seusai merajai Proliga? Sebab, menjadi juara Proliga bukan berarti tim sudah settle.
Sebagaimana diketahui, tidak sedikit tim Proliga yang berumur pendek. Muncul hanya di satu atau beberapa edisi saja, lalu menghilang bak ditelan bumi. Makanya, partisipan Proliga selalu segitu-segitu saja.
ADVERTISEMENT
Di musim 2022 ada enam tim menyemarakkan kompetisi di sektor putra. Dua di antaranya merupakan tim debutan, LavAni dan Kudus Sukun Badak. Palembang Bank SumselBabel debut di musim 2009 lalu. Hanya tiga tim sisanya yang sudah ambil bagian sejak edisi pembuka, yaitu Surabaya Bhayangkara Samator, Jakarta BNI 46, dan Jakarta Pertamina Pertamax.
Padahal di musim 2020 lalu, yang kompetisinya terhenti ketika mencapai final four, ada tim Jakarta Garuda dan Lamongan Sadang di sektor putra. Keduanya tak ambil bagian di Proliga 2022. Di musim 2019, sempat ada Sidoarjo Aneka Gas yang cuman bertahan semusim. Mundur setahun lagi, sempat ada Bekasi BVN dan Jakarta Elektrik PLN di musim 2018.
Setidaknya sudah ada lima tim yang sudah 'gugur' dalam tiga edisi terakhir. Seandainya saja kelima tim tersebut bertahan sampai musim 2022, berarti bisa ada 11 partisipan.
ADVERTISEMENT
Tidak berprestasi bukan jadi faktor hilangnya eksistensi mereka. Jakarta Elektrik PLN dan Jakarta Sanata pernah mencatatkan namanya sebagai juara Proliga di sektor putra. Tetapi di musim ini saja, mereka tidak terlihat.
LavAni kudu waspada. Irpan dan kolega memang melakukan debut istimewa, namun belum menjamin eksistensinya di musim-musim mendatang jika berkaca pada nasib sejumlah tim. Tren kurang baik yang menimpa sejumlah tim perlu diperhatikan secara serius. LavAni harus bisa menyiasati keberlangsungan hidup tim.
Persoalan lain yang perlu diperhatikan LavAni adalah output para atlet binaannya. Meski memboyong banyak atlet binaan sendiri ke Proliga, nyatanya kualitas mereka masih berada jauh dibanding pemain-pemain rekrutan yang jadi pemain utama. Ketergantungan terhadap dua pemain asing dan tiga pemain timnas begitu terasa di setiap gimnya.
ADVERTISEMENT
Hal itu sempat tampak pada laga final four kontra Samator. LavAni kalah 2-3 setelah menang di dua set pertama. Penyebabnya adalah absennya beberapa pemain utama. Sehingga, rotasi pemain yang dilakukan di pertandingan tak bisa membantu banyak. Kualitas pelapis dan utama terlalu jomplang.
“Kekalahan ini akibat kami tidak memiliki pemain pelapis memadai. Pemain yang tersisa di bangku cadangan merupakan pemain muda yang minim pengalaman. Mau tidak mau, pemain inti yang ada bermain penuh sepanjang laga. Ini membuat stamina kami terkuras,” kata kapten LavAni, Dio Zulfikri mengamini soal kedalaman skuad LavAni seusai timnya dicomeback oleh Samator.
Pekerjaan rumah sang juara sangat besar. Berleha-leha dan menganggap tim dalam kondisi baik untuk menyongsong musim depan bisa saja menyesatkan.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, sangat dinantikan, langkah apa selanjutnya yang akan diambil seusai juara Proliga? What's next, Bogor LavAni?