Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kelelahan Kronis pada Pekerja Hamil, Bagaimana Pencegahan dan Penanggulangannya?
16 Desember 2022 16:41 WIB
Tulisan dari Achmad Abdillah Pasha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh: Achmad Abdillah Pasha dan Caluella Valanta
Mahasiswa S-1 Reguler Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Kerentanan Pekerja Hamil
Seperti yang kita ketahui, tenaga kerja merupakan seseorang yang mengerahkan segala potensi dan upayanya di tempat kerja, dimana tenaga kerja tidak terbatas hanya pada pria. Dalam proses kehidupannya, wanita akan menjadi seorang ibu yang mengalami kehamilan. Kondisi ibu hamil yang bekerja berpengaruh terhadap performa dan kesempatannya dalam mengejar karir di tempat kerja. Statistik dari Badan Sensus Amerika Serikat menunjukkan adanya peningkatan persentase pekerja hamil yang masih bekerja hingga melahirkan anak pertamanya dari 44% di tahun 1960-an hingga 66% pada tahun 2006-2008, lalu pada akhir tahun 2000-an, terdapat sekitar 82% pekerja hamil yang telah melahirkan anak pertamanya (Pew Research Center, 2015).
ADVERTISEMENT
Tahukah Anda bahwa pekerja hamil cenderung lebih rentan terhadap kelelahan? Kelelahan pada pekerja hamil diakibatkan perubahan hormon dan peningkatan kebutuhan zat gizi yang dialirkan melalui darah menuju plasenta. Kadar hormon progesteron yang menurun juga akan membuat tubuh lebih cepat lelah, ditambah lagi masih harus bekerja sesuai tuntutan pekerjaan. Perubahan hormon progesteron ketika hamil dapat menyebabkan wanita lebih mudah merasa lelah, mual, dan emosional yang kemudian dapat mempengaruhi kondisi mental serta meningkatkan kelelahan. Bekerja sebagai aktivitas pengerahan tenaga sehari-hari dapat menjadi risiko bagi pekerja hamil untuk mengalami kelelahan atau fatigue, terlebih jika pekerjaan yang dilakukan cenderung berat dan berada di lingkungan kerja yang tidak mendukung.
Definisi Fatigue
Berbicara terkait kondisi kelelahan, erat kaitannya dengan fatigue. Lalu, apa sebenarnya fatigue itu? Fatigue atau kelelahan adalah keadaan penurunan mental, fisik, kinerja, serta kewaspadaan (Rosenthal, 2008). Kondisi fatigue dapat menyebabkan penderitanya merasa mudah lelah, terutama setelah beraktivitas fisik. Selain rasa lelah, kondisi fatigue juga diikuti dengan perasaan mudah mengantuk dan tersinggung. Beberapa tanda awal seseorang mengalami fatigue adalah adanya perubahan jam tidur yang kemudian menyebabkan gangguan kecemasan, perubahan sikap dan kondisi psikologis, serta terganggunya produktivitas di tempat kerja akibat kurangnya fokus dan tenaga. Berdasarkan gejala tersebut, seringkali fatigue disamakan dengan mengantuk. Namun, fatigue merupakan kondisi yang lebih kronis dari mengantuk (sleepiness). Seseorang yang mengantuk akan merasa lebih baik jika sudah tidur sesaat. Lain halnya dengan fatigue yang tidak akan hilang hanya dengan tidur.
ADVERTISEMENT
Prevalensi kelelahan kronis ternyata lebih tinggi terjadi pada perempuan, kelompok dengan pendidikan rendah, serta pekerja pada sektor yang melibatkan aktivitas fisik berat. Kelelahan juga menjadi keluhan yang cukup umum di antara wanita hamil dan pada periode post partum (masa nifas). Kelelahan yang dialami oleh wanita hamil tersebut memiliki hubungan dengan trimester kehamilan, waktu kerja, dan kuantitas tidur. Berdasarkan penelitian Shobeiri di Iran pada tahun 2016, sebanyak 94,2% wanita mengalami fatigue atau kelelahan pada masa kehamilan terutama saat trimester kedua dan ketiga. Menurut Muzakir melalui penelitiannya pada tahun 2020 di Jakarta Pusat juga terdapat sebesar 56% wanita hamil yang bekerja mengalami kelelahan dan sebagian besar bekerja lebih dari delapan jam.
Faktor Risiko dan Penyebab Fatigue
Lalu, apa saja faktor penyebab fatigue? Fatigue menjadi suatu permasalahan yang ditimbulkan akibat durasi kerja panjang atau desain shift kerja yang kurang baik. Harwood dan Heydemann (2019) mengurutkan lima pekerjaan paling berisiko yang biasanya dilakukan oleh pekerja hamil, Pekerjaan-pekerjaan tersebut diantaranya adalah guru sekolah dasar dan menengah, perawat teregistrasi, kasir, sekretaris dan staf administrasi, dan perawat di panti jompo dan panti psikiatri. Pekerja hamil yang mengerjakan pekerjaan-pekerjaan ini seringkali harus melakukan pekerjaan yang meliputi berdiri dalam waktu yang lama dan pergerakan secara terus menerus, ditambah pekerja hamil tidak jarang juga diminta untuk membawa beban berat, mengalami aktivitas fisik yang cukup berat, dan bekerja dalam jadwal pekerjaan yang panjang dan tidak menentu.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh lagi, banyak penelitian yang telah dilakukan untuk menemukan penyebab utama dan faktor risiko fatigue, namun hasil yang ditemukan cukup bervariasi karena tingkat fatigue yang diukur tidak mudah dikuantifikasi serta sangat bergantung pada masing-masing individu (subjektif). Fatigue biasanya dikaitkan dengan kondisi kelelahan ekstrim, mengantuk akibat kurangnya jam tidur, beban mental dan fisik dari pekerjaan, serta pekerjaan yang berulang dan membosankan. Kondisi lingkungan pekerjaan, seperti pencahayaan, temperatur, kebisingan, serta durasi kerja dapat memperparah kondisi kelelahan yang dialami pekerja. Gangguan tidur yang berdampak pada penurunan kualitas tidur, kondisi terjaga terus menerus, serta gangguan ritme sirkadian juga dapat menjadi faktor risiko fatigue.
Dampak Fatigue pada Pekerja Hamil
Fatigue memiliki dampak yang cukup signifikan bagi pekerja hamil yang berakibat pada nyeri punggung bawah, gangguan refluks gastroesofageal (GERD), peningkatan kemampuan mikturisi (pengosongan kandung kemih dalam urin), dan kesulitan reposisi di malam hari. Lebih jauh lagi, kelelahan pada pekerja hamil dapat berdampak pada munculnya flek atau bercak darah dan kontraksi dini, khususnya pada trimester ketiga kehamilan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bonzini di Southampton pada tahun 2009, wanita hamil yang bekerja lebih dari 40 jam per minggu berisiko melahirkan bayi dengan diameter kepala yang kecil. Hal ini juga didukung oleh penemuan Takeuchi pada tahun 2014 bahwa dokter wanita yang hamil pada trimester pertama dengan waktu kerja panjang (51-70 jam per minggu) tiga kali lebih berisiko terhadap keguguran serta 2,5 kali lebih berisiko mengalami kelahiran prematur dibandingkan kelompok yang bekerja 40 jam seminggu.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data di atas, perusahaan atau tempat kerja sudah seharusnya melakukan tindakan pencegahan dampak buruk fatigue pada pekerja hamil dengan tindakan promotif dan preventif, mulai dari pencegahan dari segi manajemen , lingkungan kerja, pekerjaan, dan pekerja itu sendiri. Diharapkan perusahaan membuat sebuah regulasi tentang durasi maksimal, intensitas gerakan, dan juga beban kerja yang diberikan. Sebagaimana yang telah tertuang pada UU Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 76 Ayat 2, Pengusaha dilarang mempekerjakan wanita hamil pada pukul 23.00 sampai 07.00 karena membahayakan diri sendiri maupun janinnya.
Lalu, apakah dari segi regulasi saja sudah cukup? Tentu tidak. Perusahaan juga harus mengusahakan pencegahan fatigue dari segi lingkungan kerja, dimana diperlukan penyesuaian bilik kerja dan kenyamanan tempat kerja untuk pekerja hamil agar dapat bekerja secara optimal. Edukasi dan sosialisasi pada pekerja hamil juga menjadi hal yang penting untuk dilakukan, terutama yang berkaitan dengan pengaturan pola tidur, pembatasan aktivitas fisik, pengurangan stress, dan konsumsi makanan bergizi seimbang.
ADVERTISEMENT
Untuk memaksimalkan edukasi dan sosialisasi terkait gaya hidup sehat pada pekerja hamil diperlukan juga program manajemen stress dan relaksasi kehamilan, pembatasan pekerja hamil pada aspek pekerjaan yang cenderung ringan, dan penanaman awareness kepada rekan kerja pekerja hamil untuk dapat membantunya sewaktu-waktu mengalami kesulitan dalam pekerjaannya. Dalam hal pemenuhan asupan zat gizi pada ibu hamil, perusahaan juga dapat menyediakan ahli gizi untuk membantu menyediakan makanan untuk mencukupi kebutuhan zat besi bagi pekerja yang sedang hamil agar produktivitasnya tetap terjaga. Profesional K3 kemudian memegang peranan penting untuk dapat menganalisis risiko yang timbul, baik dari tempat kerja maupun pekerja itu sendiri serta melakukan langkah-langkah pencegahan.
Jika fatigue sudah terjadi pada pekerja hamil, perusahaan pun bertanggung jawab untuk melakukan penanggulangan kejadian ini dengan memberikan pendampingan dan rujukan kepada dokter atau tenaga kesehatan terkait. Selain itu, perusahaan juga dapat mengadakan program konsultasi terkait stress dan gangguan tidur yang dialami bersama psikolog dan ahli di bidangnya yang akan melakukan tindakan pendampingan untuk menurunkan risiko fatigue. Perusahaan juga diharapkan untuk mengevaluasi sistem manajemen, regulasi, dan pengaturan kerja yang ada untuk meminimalisir terjadinya kejadian fatigue pada pekerja hamil lain.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, bagi Anda yang sedang bekerja dalam keadaan hamil tidak perlu khawatir jika saat ini merasakan gejala-gejala fatigue. Segera konsultasikan gejala yang dialami kepada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan komunikasikan kepada pihak manajemen untuk menyesuaikan beban kerja serta durasi yang sesuai dengan kondisi kehamilan. Dengan adanya komunikasi yang baik antara pekerja dengan manajemen dapat membantu mengurangi risiko akibat fatigue pada ibu hamil.
REFERENSI
Abderhalden-Zellweger, A., Probst, I., Politis Mercier, M.-P., Danuser, B., & Krief, P. (2021). Protecting pregnancy at work: Normative safety measures and employees’ safety strategies in reconciling work and pregnancy. Safety Science, 142, 105387. https://doi.org/10.1016/J.SSCI.2021.105387
Bialobok KM, Monga M. (2000). Fatigue and work in pregnancy. Curr Opin Obstet Gynecol. 12(6):497-500. doi: 10.1097/00001703-200012000-00007.
ADVERTISEMENT
Bonzini M, Coggon D, Godfrey K, Inskip H, Crozier S, Palmer KT. (2009). Occupational physical activities, working hours and outcome of pregnancy: findings from the Southampton Women's Survey. Occup Environ Med. 66(10):685-90. doi: 10.1136/oem.2008.043935. PMID: 19770355; PMCID: PMC3088899.
Fatigue During Pregnancy. (n.d.). Retrieved November 30, 2022, from https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-concerns/fatigue-during-pregnancy/
Harwood, M., & Heydemann, S. D. (2019). By the Numbers: Where Do Pregnant Women Work? FACT SHEET. http://usa.ipums.org/usa.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi. (n.d). Waspada Kelelahan Saat Berkendara. Available at: http://knkt.dephub.go.id/knkt/ntsc_home/Publication/Waspada%20Fatigue%20Saat%20Berkendara.pdf
Muzakir, H., Prihayati, Novianus, C. (2022). Pengaruh Kelelahan Pada Ibu Hamil yang Bekerja. HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH RESEARCH AND DEVELOPMENT. 6(2). https://doi.org/10.15294/higeia.v6i2.42624.
NHS. (n.d). Work and pregnancy. Available at: https://www.nhs.uk/pregnancy/keeping-well/your-health-at-work/
Protecting pregnant workers and new mothers - Overview - HSE. (n.d.). Retrieved November 30, 2022, from https://www.hse.gov.uk/mothers/employer/index.htm
ADVERTISEMENT
Rosenthal TC, Majeroni BA, Pretorius R, Malik K. (2008). Fatigue: an overview. Am Fam Physician. 78(10):1173-9. PMID: 19035066.
Shobeiri, Fatemeh & Manoocheri, B. & Parsa, Parisa & Roshanei, G.. (2016). Fatigue in pregnancy and associated determinants in Hamadan City, Iran. Research Journal of Pharmaceutical, Biological and Chemical Sciences. 7. 785-790.
Takeuchi, M., Rahman, M., Ishiguro, A. et al. (2014). Long working hours and pregnancy complications: women physicians survey in Japan. BMC Pregnancy Childbirth 14, 245 https://doi.org/10.1186/1471-2393-14-245
Working during pregnancy: Do’s and don’ts - Mayo Clinic. (n.d.). Retrieved November 30, 2022, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy/art-20047441
Working while pregnant is much more common than it used to be | Pew Research Center. (n.d.). Retrieved November 30, 2022, from https://www.pewresearch.org/fact-tank/2015/03/31/working-while-pregnant-is-much-more-common-than-it-used-to-be/
ADVERTISEMENT