Konten dari Pengguna

Dampak Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental

Abdul Fajal
abdul fajal saat ini merupakan mahasiswa di Universitas Pamulang, mengambil jurusan Fakultas Hukum
23 Oktober 2024 21:04 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Abdul Fajal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tentang Kesehatan Mental (Sumber: https://www.istockphoto.com/id/search/2/image-film?family=creative&phrase=mental%20health)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tentang Kesehatan Mental (Sumber: https://www.istockphoto.com/id/search/2/image-film?family=creative&phrase=mental%20health)
ADVERTISEMENT
Apa itu Kesehatan Mental (Mental Health)?
Good mental health atau kondisi yang baik pada mental health adalah kondisi ketika kejiwaan dan pikiran dalam keadaan tenang dan damai. Kondisi ini memungkinkan seseorang untuk berpikir lebih jernih dan fokus saat beraktivitas. Sama halnya dengan kesehatan fisik, kesehatan mental juga penting untuk dijaga. 
ADVERTISEMENT
 
Seseorang dengan kesehatan mental yang baik mampu mengoptimalkan potensi dirinya dalam menghadapi permasalahan hidup, tantangan, hingga menjalin hubungan yang positif dengan orang lain. Sementara itu, kondisi mental yang terganggu dapat berdampak buruk terhadap emosi, suasana hati, dan kemampuan seseorang dalam berpikir.
 
Tanpa adanya penanganan yang tepat, kondisi mental yang terganggu dapat memicu permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang akhirnya memengaruhi kualitas hidup penderitanya, seperti menurunnya produktivitas di tempat kerja atau prestasi di sekolah hingga merusak hubungan sosial dengan orang lain.
 
Maka dari itu, setiap individu diimbau untuk mulai memelihara kesehatan mentalnya dan belajar mengenali gejala-gejala atau tanda dari gangguan mental sedari dini, tanpa berpikir bahwa gangguan kejiwaan merupakan suatu hal yang tabu atau aib untuk diperbincangkan.
ADVERTISEMENT
Media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, menawarkan berbagai platform untuk berkomunikasi, berbagi informasi, dan mencari hiburan. Namun, seiring dengan penggunaannya yang semakin meluas, muncul kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap kesehatan mental.
Dampak Negatif Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental:
1. Kecemasan dan Depresi
Salah satu dampak negatif yang paling umum dari penggunaan media sosial adalah meningkatnya kecemasan dan depresi. Hal ini sering kali dipicu oleh fenomena social comparison, di mana pengguna cenderung membandingkan kehidupannya dengan kehidupan orang lain yang ditampilkan di media sosial. Konten yang sering kali hanya menampilkan momen-momen terbaik atau “kesempurnaan” hidup orang lain dapat menyebabkan perasaan rendah diri, tidak cukup baik, atau gagal dalam hidup.
ADVERTISEMENT
2. Ketergantungan dan Validasi Diri
Media sosial dapat menciptakan ketergantungan yang serius, terutama jika seseorang mulai mengaitkan kebahagiaannya dengan jumlah “likes”, “comments”, atau pengakuan sosial lainnya. Ketika seseorang tidak mendapatkan perhatian yang diharapkan, rasa percaya diri bisa menurun, memicu stres dan kekecewaan. Proses mencari validasi secara terus-menerus ini dapat menambah beban mental dan mengganggu kesejahteraan emosional.
3. Cyberbullying
Salah satu risiko terbesar dari media sosial adalah cyberbullying. Akses yang mudah untuk berkomentar secara anonim sering kali digunakan untuk menyebarkan kritik pedas, hinaan, atau bahkan ancaman. Penelitian dari Pew Research Center menemukan bahwa sekitar 59% remaja Amerika pernah mengalami bullying online . Efek dari cyberbullying ini tidak bisa dianggap enteng, karena dapat menyebabkan trauma psikologis, isolasi sosial, bahkan pada kasus ekstrim, dapat berkontribusi pada risiko bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Dampak Positif Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental
1. Koneksi Sosial dan Dukungan Emosional
Salah satu manfaat utama media sosial adalah kemampuannya untuk menghubungkan orang-orang dari berbagai belahan dunia. Bagi mereka yang tinggal jauh dari keluarga atau teman-teman, media sosial menyediakan sarana untuk tetap berkomunikasi dan menjaga hubungan yang dekat. Hal ini dapat membantu mengurangi perasaan kesepian dan isolasi sosial, yang berkontribusi positif terhadap kesehatan mental.
Selain itu, media sosial juga menjadi tempat berkumpulnya komunitas-komunitas yang mendukung. Banyak grup dan forum yang fokus pada kesehatan mental di mana orang-orang bisa berbagi pengalaman, memberikan dukungan emosional, dan membantu satu sama lain dalam menghadapi masalah-masalah yang serupa.
2. Akses Informasi dan Edukasi
ADVERTISEMENT
Media sosial telah menjadi salah satu platform paling efektif untuk menyebarkan informasi, termasuk mengenai kesehatan mental. Banyak organisasi kesehatan mental, psikolog, dan praktisi kesehatan lainnya menggunakan media sosial untuk membagikan tips, artikel, dan konten edukatif tentang cara menjaga kesehatan mental, teknik relaksasi, serta cara mengatasi stres dan kecemasan.
Dengan akses informasi yang lebih mudah, pengguna media sosial dapat lebih memahami pentingnya menjaga kesehatan mental, mengenali gejala gangguan mental, dan mencari bantuan profesional jika diperlukan.
3. Peluang untuk Ekspresi Diri
Bagi banyak orang, media sosial memberikan ruang untuk mengekspresikan diri dan kreativitas mereka. Pengguna bisa berbagi karya seni, tulisan, musik, atau ide-ide yang bermakna, yang bisa memberikan rasa pencapaian dan kebanggaan. Ekspresi diri ini juga bisa menjadi bentuk terapi bagi beberapa individu yang merasa sulit untuk berbicara langsung mengenai perasaan mereka di kehidupan nyata.
ADVERTISEMENT
4. Gerakan Sosial dan Solidaritas
Media sosial telah menjadi sarana untuk memulai gerakan sosial yang menginspirasi banyak orang, seperti kampanye kesehatan mental dan kesadaran akan pentingnya self-care.
Bagaimana Mengelola Penggunaan Media Sosial Secara Bijak?
Mengelola penggunaan media sosial secara bijak sangat penting untuk meminimalkan dampak negatifnya terhadap kesehatan mental. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil:
1. Batasi Waktu Penggunaan
Batasi waktu penggunaan media sosial setiap hari untuk menghindari kecanduan dan perasaan FOMO. Pengaturan waktu layar atau aplikasi pengingat bisa membantu menjaga keseimbangan antara aktivitas online dan kehidupan nyata.
2. Kendalikan Konten yang Dikonsumsi
Pastikan untuk mengikuti akun-akun yang memberikan konten positif, edukatif, atau inspiratif. Mengurangi eksposur terhadap konten negatif, berita palsu, atau akun yang memicu perasaan cemas atau rendah diri dapat membantu menjaga kesehatan mental.
ADVERTISEMENT
3. Hindari Media Sosial Sebelum Tidur
Agar tidur tidak terganggu, usahakan untuk menghindari media sosial setidaknya satu jam sebelum tidur. Ganti kebiasaan ini dengan aktivitas yang lebih menenangkan seperti membaca buku atau mendengarkan musik yang menenangkan.
Media sosial memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif maupun negatif terhadap kesehatan mental. Penggunaan yang berlebihan atau tidak bijak dapat meningkatkan risiko kecemasan, depresi, dan gangguan tidur. Namun, jika digunakan dengan hati-hati, media sosial bisa menjadi alat yang efektif untuk terhubung, mencari dukungan, dan mendapatkan edukasi tentang kesehatan mental. Pengelolaan yang tepat, seperti membatasi waktu penggunaan, menghindari konten negatif, dan berfokus pada interaksi yang positif, dapat membantu meminimalkan dampak buruk dan meningkatkan kesejahteraan mental.
ADVERTISEMENT
Abdul Fajal
Mahasiswa Fakultas Hukum Program Studi Ilmu Hukum S1 Universitas Pamulang