Waspada Akhir Tahun Covid-19 Naik, Ini Penyebabnya

Abdul Fatah Kamil
Saya adalah mahasiswa aktif universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
Konten dari Pengguna
6 Desember 2022 11:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Abdul Fatah Kamil tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada awal tahun 2019 virus SARS-CoV-2 masuk ke Indonesia, dan sudah memakan banyak korban jiwa akibat terpapar virus yang pertama kali di temukan di Wuhan China.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut yang membuat pemerintah melakukan tindakan pencegahan yaitu dengan melakukan Pembatasan Kegiatan di masyarakat. Tetapi dalam pelaksanaanya tidak sesuai seperti apa yang diharapkan, akhirnya tetap saja terjadi kenaikan kasus Covid-19 di beberapa daerah di Indonesia. Tercatat di Jakarta saja masih terdapat penambahan jumlah kasus setiap harinya.
Dikutip dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat angka kasus Covid-19 harian pada Senin mencapai 4.408 kasus, paling banyak berasal dari DKI Jakarta.
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
Seperti penerapan protokol kesehatan yang terdapat di beberapa Stasiun KRL di Jakarta, yang sudah tak mewajibkan para penggunanya untuk mengakses aplikasi PeduliLindungi untuk syarat masuk ke dalam Stasiun. Tak hanya di stasiun KRL di Jakarta saja, penerapan protokol kesehatan yang kurang juga terjadi di beberapa Pusat perbelanjaan di Jakarta, yang tadinya sangat diperketat dalam aturan penerapannya sekarang berubah menjadi longgar, akhirnya Masyarakat merasa bebas dan tidak menghiraukan lagi bagaimana jika mereka terpapar Covid-19 yang masih ada di tahun 2022 ini.
ADVERTISEMENT
Ketika kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan berkurang secara tidak langsung kasus Covid-19 akan kembali meningkat walaupun di tahun 2022 ini secara statistik kasus Covid-19 sudah melandai, tercatat 15.407 kasus dalam periode 19-25 Oktober 2022, dan terjadi kenaikan kasus di tanggal 1 November 2022 sebanyak 2.114 kasus. Satuan Tugas menyatakan bahwa peningkatan angka kasus COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir belum bisa dipastikan disebabkan oleh persebaran virus corona sub-varian Omicron XBB. Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, work from home atau bekerja dari rumah perlu kembali diberlakukan. Langkah ini demi menekan laju penularan virus corona yang belakangan kembali menunjukkan peningkatan. "Strategi WFH (work from home) tetap diperlukan terutama untuk jenis pekerjaan yang bisa remote," kata Dicky kepada Kompas.com, Kamis (17/11/2022). Dicky juga mengatakan dengan level PPKM saat ini sudah cukup memadai. Hanya saja yang menjadi PR pemerintah yaitu pemerataan vaksinasi booster kepada seluruh masyarakat Indonesia, karena vaksinasi dan protokol kesehatan masih efektif dalam mencegah perluasan penyebaran Covid-19.
ADVERTISEMENT