Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Ibu Rumah Tangga: Dipandang Sebelah Mata namun Mencetak Generasi Luar Biasa
18 Oktober 2023 6:41 WIB
Tulisan dari Abdul Latif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Awal mula tumbuhnya generasi baru adalah dalam asuhan para wanita yang berperan sebagai ibu, semua menunjukkan mulianya menjadi seorang ibu dalam upaya memperbaiki generasi selanjutnya. Seorang penyair dalam bait syairnya mengatakan:
Ibu adalah sebuah madrasah (tempat pendidikan) yang jika kamu menyiapkannya berarti kamu menyiapkan (lahirnya) sebuah masyarakat yang baik budi pekertinya. (Dinukil oleh syaikh Shaleh al-Fauzan dalam kitab “Makaanatul mar-ati fil Islam”)
Ibu rumah tangga, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ibu rumah tangga dapat diartikan sebagai seorang wanita yang mengatur penyelenggaraan berbagai macam pekerjaan rumah tangga (tidak bekerja di kantor). Ibu rumah tangga juga diartikan wanita yang banyak menghabiskan waktunya di rumah dan mempersembahkan waktunya tersebut untuk mengasuh dan mengurus anak anaknya menurut pola yang diberikan masyarakat umum. Dalam bahasa lain ibu rumah tangga adalah wanita yang mayoritas waktunya dipergunakan untuk mengajarkan dan memelihara anak anaknya dengan pola asuh yang baik dan benar.
Merriam Webster mengartikan istilah ibu rumah tangga sebagai seorang wanita yang memiliki tanggung jawab atas seluruh kebutuhan rumah tangganya dan wanita tersebut sudah menikah. Hal ini dapat diartikan bahwa perempuan yang telah menikah yang beraktivitas domestik untuk membangun harmonisasi ketahanan keluarga. Pertanyaan apakah sebagai “ibu rumah tangga” merupakan pekerjaan atau profesi?
ADVERTISEMENT
Perbedaan makna dari arti “pekerjaan” menjadi menarik ditelaah ketika di dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) tertulis pekerjaan. Untuk sebagian ibu rumah tangga diisi kolom tersebut dengan “ibu rumah tangga”. Pertanyaan kemudian adalah “apakah ibu rumah tangga adalah pekerjaan atau hanya sebuah aktivitas?. Sementara dalam perspektif literal pekerjaan identik dengan profesi dan karir. Hal tersebut dapat dipahami dari pengertian bahwa pekerjaan didefinisikan sebagai sebuah kegiatan aktif yang dilakukan oleh manusia yang menghasilkan sebuah karya bernilai imbalan dalam bentuk uang bagi seseorang. Sementara profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Dalam kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian, keterampilan, dan kejuruan tertentu. Dinilai dari pemahaman tersebut, maka pekerjaan rumah tangga yang identik dengan pekerjaan atau profesi adalah pembantu rumah tangga. Namun dalam sejatinya ibu rumah tangga berbeda dengan pembantu rumah tangga.
Dinamika Ibu Rumah Tangga
ADVERTISEMENT
Tabiat patriarki dalam masyarakat seringkali menempatkan pekerjaan ibu rumah tangga di bawah penilaian yang rendah. Mereka yang memilih untuk fokus pada tugas-tugas rumah tangga dan membesarkan anak-anak sering kali dianggap tidak memiliki karir yang layak atau kontribusi signifikan terhadap masyarakat. Namun, penting untuk diingat bahwa pekerjaan ibu rumah tangga memiliki dampak yang mendalam, tidak hanya pada keluarga mereka, tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan. Pekerjaan ibu rumah tangga adalah fondasi yang menopang berfungsinya rumah tangga. Mereka tidak hanya bertanggung jawab atas tugas-tugas rumah tangga sehari-hari, seperti membersihkan, memasak, mencuci, dan mengurus anak-anak, tetapi juga bertindak sebagai pengasuh utama yang membentuk karakter dan nilai-nilai moral generasi mendatang. Namun, ironisnya, kontribusi mereka seringkali dianggap sebagai sesuatu yang sepele atau diabaikan.
Salah satu masalah utama adalah kurangnya penghargaan dan pengakuan terhadap pekerjaan yang tidak terlihat secara langsung. Karena tidak ada gaji yang langsung diterima, kontribusi ibu rumah tangga sering diabaikan dalam penghitungan ekonomi. Akibatnya, mereka cenderung menjadi korban dari ketidaksetaraan ekonomi dan sosial yang terus berlanjut. Selain itu, sikap stereotipikal juga berkontribusi pada pandangan yang merendahkan terhadap peran ibu rumah tangga. Beberapa orang masih percaya bahwa peran utama wanita adalah di rumah, dan konsekuensinya, mereka kurang dihargai dalam hal prestasi di luar lingkungan rumah tangga.
Namun, penting untuk diingat bahwa keberadaan ibu rumah tangga secara langsung mendukung pertumbuhan ekonomi. Mereka menciptakan stabilitas yang memungkinkan anggota keluarga lainnya untuk fokus pada karir mereka. Selain itu, mereka menyediakan fondasi emosional yang kuat, yang mendukung kesejahteraan mental dan emosional anggota keluarga. Bagi masyarakat, penting untuk menghargai dan mengakui kontribusi ibu rumah tangga sebagai bagian penting dari struktur sosial. Langkah-langkah perlu diambil untuk mengurangi stereotip dan penilaian rendah terhadap peran ini. Ini bisa berupa langkah-langkah kebijakan, seperti memberikan insentif finansial, tunjangan, atau akses ke pelatihan untuk meningkatkan keterampilan profesional di masa depan.
Selain itu, masyarakat juga dapat memberikan apresiasi melalui pengakuan sosial, seperti menghargai peran ibu rumah tangga dalam acara-acara komunitas atau menyelenggarakan kampanye yang mendorong penghargaan untuk semua bentuk pekerjaan, tanpa memandang jenis kelamin atau peran yang dimainkan. Dengan mengubah pandangan dan memperbaiki penilaian terhadap pekerjaan ibu rumah tangga, kita dapat menghargai dan menghormati kontribusi luar biasa yang mereka berikan, serta menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berkeadilan.
Ibu Rumah Tangga Penentu Generasi Masa Depan
ADVERTISEMENT
Ibu rumah tangga, dengan perannya yang sering tidak terlihat, sebenarnya memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan generasi masa depan. Meskipun tugas-tugas mereka mungkin terlihat terbatas pada lingkup rumah tangga, dampak yang mereka miliki pada perkembangan anak-anak dan masyarakat secara keseluruhan seharusnya tidak diabaikan.
Sebagai penjaga utama keluarga, ibu rumah tangga memainkan peran sentral dalam membentuk fondasi moral, sosial, dan emosional bagi generasi mendatang. Dari saat anak-anak dilahirkan, ibu rumah tangga bertanggung jawab untuk memberikan cinta, perhatian, dan pemahaman yang mendalam terhadap nilai-nilai kehidupan. Mereka adalah figur pertama yang memberikan contoh tentang bagaimana berinteraksi dengan dunia luar, bagaimana berperilaku, dan bagaimana menangani konflik.
Selain itu, ibu rumah tangga juga bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan awal kepada anak-anak, yang menjadi landasan penting bagi pengembangan kognitif dan sosial mereka. Mereka memainkan peran utama dalam membentuk minat anak-anak terhadap pembelajaran, membantu mereka mengembangkan keterampilan kritis, kreativitas, dan motivasi belajar yang diperlukan untuk kesuksesan di masa depan. Tidak hanya itu, ibu rumah tangga juga memainkan peran penting dalam membentuk identitas budaya dan moral generasi mendatang. Dengan mengajarkan nilai-nilai kebaikan, empati, kerja keras, dan rasa tanggung jawab, mereka membentuk dasar untuk membangun masyarakat yang berbudaya, peduli, dan bertanggung jawab.
Dalam sejarah Islam, banyak tokoh sukses yang telah mengakui peran penting yang dimainkan oleh ibu mereka dalam membentuk karakter, moralitas, dan ambisi mereka. Didikan seorang ibu sering kali menjadi landasan kuat bagi kesuksesan mereka dalam bidang agama, pendidikan, politik, dan seni. Contoh tokoh sukses dalam sejarah Islam yang terinspirasi dan dibimbing oleh didikan seorang ibu adalah adalah Imam Asy-Syafi'i. Ibunya adalah seorang muslimah yang cerdas dan pelajar ilmu agama. Ia mendidik dan menanamkan karakter mulia kepada Imam Asy-Syafi'i, termasuk dasar-dasar agama dan pokok-pokok akidah Islamiyah. Hal ini membantu dalam pembentukan pribadi yang kuat secara intelektual dan spiritual, yang kemudian menjadi salah satu ulama besar dalam sejarah Islam. Selanjutnya adalah Umar bin Khattab yang merupakan Khalifah kedua dalam sejarah Islam, dikenal akan keadilannya dan kontribusinya yang besar dalam memperluas wilayah Islam. Ibu Umar, Hantamah binti Hisham, dikenal karena kecerdasannya dan nilai-nilai keberanian yang ditanamkan pada putranya. Didikan yang keras dari ibunya memberikan dasar kuat bagi kepemimpinan tegas dan adil yang menjadi ciri khas Umar bin Khattab.
Tokoh selanjutnya Al-Farabi, Seorang filsuf, ilmuwan, dan musikus terkemuka dalam sejarah Islam, Al-Farabi dipengaruhi secara signifikan oleh pendidikan dan bimbingan ibunya. Ibunya adalah seorang wanita bijak yang memperkenalkan Al-Farabi pada pendidikan yang holistik, termasuk dalam bidang filsafat, ilmu pengetahuan, dan seni. Pengajaran dan inspirasi dari ibunya membentuk landasan kuat bagi kemajuan intelektual Al-Farabi. Ada juga Siti Khadijah binti Khuwailid yang merupakan istri Nabi Muhammad ﷺ, adalah seorang pedagang sukses dan pengusaha terkemuka pada zamannya. Pengaruh Siti Khadijah sebagai ibu dari anak-anaknya yang diadopsi dan sebagai mitra bisnis Nabi Muhammad ﷺ, memainkan peran kunci dalam membentuk karakter dan kebijaksanaan beliau sebagai Nabi terakhir dalam agama Islam. Serta Muhammad Al-Fatih, penakluk Konstantinopel yang legendaris, sangat dipengaruhi oleh ibunya, Huma Hatun. Ibu Al-Fatih adalah sosok yang bijaksana dan berwawasan luas yang memberikan dorongan besar dalam pendidikan dan kepemimpinan bagi putranya. Inspirasi dan dukungan dari ibunya membantu Al-Fatih dalam memimpin pasukan yang menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453. Pendidikan dan bimbingan seorang ibu telah membantu membentuk karakter dan kepemimpinan yang kuat dalam para tokoh sukses tersebut. Kedekatan hubungan antara tokoh-tokoh ini dengan ibu mereka telah memainkan peran penting dalam membentuk masa depan mereka sebagai pemimpin agama, filsuf, dan pahlawan yang menginspirasi generasi setelahnya.
ADVERTISEMENT
Kisah-kisah ini menunjukkan betapa pentingnya peran ibu dalam mendidik dan membimbing anak-anak mereka, terutama dalam hal keagamaan dan intelektual. Mereka adalah teladan bagi para pemudi Muslim untuk menjadi ibu yang berperan dalam mencetak generasi yang berkualitas. Dalam era modern yang terus berkembang, peran ibu rumah tangga dalam menentukan generasi masa depan semakin diakui. Meskipun mungkin tidak secara langsung terlibat dalam lingkungan profesional, kontribusi mereka terhadap masyarakat adalah pondasi yang membentuk warga negara yang berempati, terdidik, dan berdaya saing. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memberikan pengakuan yang layak terhadap peran penting ibu rumah tangga. Dukungan kebijakan, akses terhadap sumber daya pendidikan, dan perlindungan hak-hak mereka adalah langkah penting untuk memastikan bahwa mereka dapat melaksanakan peran mereka secara efektif dan memberikan kontribusi yang positif bagi generasi masa depan. Hanya dengan memberikan penghormatan yang layak kepada ibu rumah tangga, kita dapat memastikan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat dan generasi yang akan datang.
Survei gaji Ibu Rumah Tangga
ADVERTISEMENT
Beberapa sumber memberikan perkiraan gaji yang layak untuk ibu rumah tangga adalah menurut survei yang dilakukan oleh situs penghasilan Glassdoor pada tahun 2014, gaji ibu rumah tangga di Amerika Serikat adalah sekitar USD 112 ribu per tahun atau sekitar Rp 1,6 miliar per tahun. Menurut survei yang dilakukan oleh situs penghasilan Pay Scale pada tahun 2017, gaji ibu rumah tangga seharusnya sekitar USD 157 ribu per tahun atau sekitar Rp 2,2 miliar per tahun. Menurut survei yang dilakukan oleh situs penghasilan Umroh.com pada tahun 2019, ibu rumah tangga layak dibayar uang setara dengan nilai Rp 1,5 miliar per bulan. Menurut artikel di Kompasiana.com, kompensasi yang pantas untuk pekerjaan rumah tangga adalah sekitar Rp 107,8 juta per bulan. Menurut artikel di Kompas.com, jika seorang ibu rumah tangga digaji, ia bisa mendapatkan minimal sekitar Rp 7 juta per bulan.
Namun, perlu diingat bahwa gaji yang pantas untuk ibu rumah tangga dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor tertentu, seperti lokasi, tingkat pendidikan, dan pengalaman kerja. Selain itu, pekerjaan sebagai ibu rumah tangga memiliki nilai yang lebih dari sekadar gaji, yaitu memberikan kontribusi yang besar bagi keluarga dan masyarakat.
Apakah pantas pekerjaan Ibu Rumah Tangga dipandang sebelah mata?
ADVERTISEMENT
Jika melihat semua kontribusi yang dilakukan oleh Ibu Rumah Tangga selama 24/7, sangat tidak pantas untuk memandang sebelah mata terhadap pekerjaan seorang ibu rumah tangga. Pekerjaan ini membawa dampak besar dan penting dalam membentuk masyarakat yang seimbang dan sehat. Ibu rumah tangga bertanggung jawab tidak hanya untuk tugas-tugas rumah tangga, tetapi juga dalam membentuk karakter, moral, dan pendidikan anak-anak mereka.
Alasan mengapa pekerjaan ibu rumah tangga seharusnya dihargai:
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengakui kontribusi yang berharga dari pekerjaan ibu rumah tangga dan menghargai peran mereka sebagai pilar utama dalam membangun masyarakat yang seimbang dan harmonis. Menghormati pekerjaan ibu rumah tangga adalah langkah penting menuju masyarakat yang lebih inklusif dan adil bagi semua jenis pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Penutup mari kita doakan ibu kita baik yang sudah tiada maupun masih berjuang untuk keharmonisan rumah tangga. Baik yang sehat maupun yang sedang sakit atas segala pengorbanan yang dijalaninya.
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
Ya Rabb kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku, dan sekalian orang-orang mu’min pada hari terjadinya hisab (hari Kiamat). (Q.S. Ibrahim : 41)