Expo Plush Bentengi Petani dari Ancaman Krisis Pangan

Abdul Salam Atjo
Penyuluh Perikanan, BRPBAPPP Maros
Konten dari Pengguna
21 Agustus 2022 12:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Abdul Salam Atjo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ada sekitar 350 orang petani di Mattiro Sompe sedang diedukasi oleh Agricon tentang inovasi bercocok tanam padi dengan teknologi Push 60 WP (Foto:ASA/Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ada sekitar 350 orang petani di Mattiro Sompe sedang diedukasi oleh Agricon tentang inovasi bercocok tanam padi dengan teknologi Push 60 WP (Foto:ASA/Kumparan)
ADVERTISEMENT
Sejumlah pengamat pangan menilai, krisis pangan yang terjadi di dunia saat ini merupakan yang terburuk karena diperparah adanya pandemi Covid-19. Agar tidak berdampak luas ke Indonesia maka petani perlu dibentengi inovasi teknologi bercocok tanam agar produksi meningkat. Salah satu upaya yang dilakukan Agricon Indonesia adalah melakukan edukasi Expo Plush di lahan petani.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar masyarakat Indonesia berprofesi sebagai petani, sehingga petani memiliki peran penting dalam pemulihan ekonomi nasional dan membentengi diri dari ancaman krisis pangan. Hal itu dikatakan oleh Camat Mattiro Sompe kabupaten Pinrang, Andi Ramlan Nasir, S.Sos pada acara Expo Plush Agricon Indonesia di Desa Mattombong kecamatan Mattiro Sompe Pinrang, Sabtu (20/8).
Karena petani sebagai pejuang bangsa maka kepala desa Mattombong, Tahir Hasan mengibaratkan petani sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Ia melihat begitu besar kerja keras petani dalam menyiapkan kebutuhan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia. “Jika tidak ada yang mau jadi petani maka mau makan apa bagi mereka yang tidak punya sawah,” kata Tahir Hasan.
Kegiatan expo ini menurut Saharuddin Haddade, Sales Manager Agricon Wilayah Sulawesi merupakan pertama kali diselenggarakan sejak pandemi Covid 19. Minat petani untuk ikut kegiatan ini cukup banyak, namun pihaknya membatasi 350 orang petani. Dari jumlah peserta tersebut 60 persen merupakan petani millenial sehingga sangat mudah memahami inovasi bidang pertanian. “Expo Plush ini tidak menggurui petani tetapi memperlihatkan hasil nyata di lapangan dengan perlakukan yang dilakukan petani,” kata Saharuddin.
ADVERTISEMENT
“Kita sudah kurang lebih 2 tahun terisolasi karena pandemi Covid tetapi hari ini sudah semakin baik kita berkumpul dengan harapan petani bangkit Indonesia bisa lebih kuat lagi, kata Manager Technical Marketing Agricon, Sugeng Pramono. Lebih lanjut ia mengatakan, sasaran utama dari kegiatan ini adalah swasembada pangan nasional. Karena itu acara semacam ini tidak hanya dilaksanakan di Pinrang akan tetapi secara bertahap juga di sentra-sentra pertanian di seluruh Indonesia.