Konten dari Pengguna

Lautku Sehat, Negeriku Hebat

Abdul Salam Atjo
Penyuluh Perikanan Ahli Madya, Kementerian Kelautan dan Perikanan
12 Desember 2024 15:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Abdul Salam Atjo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rangkaian kegiatan penanaman mangrove di Desa Ujung Labuang dan desa Wiringtasi Kecamatan Suppa kabupaten Pinrang bersama kordinator Penyuluh Perikanan kabupaten Pinrang. (Foto:atjo/Kumparan.com)
zoom-in-whitePerbesar
Rangkaian kegiatan penanaman mangrove di Desa Ujung Labuang dan desa Wiringtasi Kecamatan Suppa kabupaten Pinrang bersama kordinator Penyuluh Perikanan kabupaten Pinrang. (Foto:atjo/Kumparan.com)
ADVERTISEMENT
Judul diatas merupakan tema dari kegiatan Gerakan peduli lingkungan dan gerakan memasyarakatkan makan ikan yang diselenggarakan oleh Ikatan Penyuluh Perikanan Indonesia (Ipkani) DPD Sulawesi selatan. Jadwalnya pada hari Selasa, 17 Desember 2024 berlokasi di pesisir pantai teluk Pare-Pare Desa Wiringtasi dan desa Ujung Labuang kecamatan Suppa kabupaten Pinrang. Acara akan dibuka oleh Pj. Bupati Pinrang, H. Ahmadi Akil, SE, MM dan akan diikuti oleh ratusan peserta dari mulai peserta didik, penyuluh perikanan kawasan Ajatappareng, tokoh masyarakat setempat dan sejumlah organisasi kemasyarakatan.
ADVERTISEMENT
Kordinator Penyuluh Perikanan kabupaten Pinrang, Muhammad Yusuf mengatakan, sebagai organisasi profesi, Ipkani merasa tergerak untuk menjadi motivator dan pelopor dalam menangani persoalan lingkungan terutama lingkungan pesisir. Seperti dilaporkan oleh panitia penyelenggara, kondisi pantai di Kabupaten Pinrang semakin memprihatinkan. Abrasi menyebabkan garis pantai semakin menyempit, mengancam pemukiman warga dan merusak ekosistem pesisir. Selain itu, sampah plastik dan limbah domestik yang dibuang sembarangan mencemari perairan dan mengancam keberlangsungan hidup biota laut. Penebangan mangrove secara liar juga semakin memperparah kondisi pantai, karena mangrove memiliki peran penting dalam melindungi pantai dari abrasi dan sebagai habitat bagi berbagai jenis biota laut.
Antusias Penyuluh Perikanan mengangkut propagul bibit mangrove untuk ditanam (Foto: Atjo/Kumparan.com)
Menyadari pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, maka perlu dilakukan upaya-upaya konkret untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggelar kegiatan bersih pantai, penanaman mangrove, dan restocking ikan. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam memperbaiki kondisi lingkungan pantai di Kabupaten Pinrang. Salah satu penyebab utama kerusakan hutan mangrove di Pinrang adalah konversi lahan menjadi tambak. Permintaan pasar yang tinggi terhadap produk perikanan, terutama udang, mendorong masyarakat untuk mengubah hutan mangrove menjadi tambak. Kaarena alasan permasalahan itulah sehingga dalam kegiatan sehari akan digelar edukasi penyuluhan kelestarian fungsi lingkungan. Selain permasalahan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Mulai tancap bibit mangrove (Foto:Kasimah)
Selain itu tantangan lain berupa minimnya tingkat konsumsi ikan di kalangan masyarakat Pinrang. Padahal Pinrang punya potensi perikanan yang besar. Menurut data Badan Pusat Statistik, rata-rata konsumsi perkapita seminggu pada tahun 2023 sebesar 0,96 Kg. Minimnya angka tingkat konsumsi ikan disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang manfaat ikan bagi kesehatan, keterbatasan akses terhadap produk perikanan.
Harpan dari kegiatan memasyarakatkan makan ikan agar anak-anak harus mulai dibiasakan makan ikan untuk memujudkan generasi emas di masa datang agar tercipta negeriku hebat.