Konten dari Pengguna

"Ayo Naik Bus"

Abdulah
Tukang Follow! bisa disurati di [email protected]. bisa di intip di siapakahsidul.wordpress.com
5 Mei 2017 16:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Abdulah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
"Ayo Naik Bus"
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Bus Trans Jogja ( foto: dokumentasi Pribadi yang ngeblur dan ala-kadarnya)
ADVERTISEMENT
Hampir setiap hari saya melihat stiker dengan gambar yang lucu di badan Bus Trans Jogja. Stiker itu bertuliskan "Ayo Naik Bus, Biar Nggak Bikin Macet". mirisnya saya ya kok jarang banget naik bus, cuma baca saja setiap hari.
Stiker yang cukup jelas dengan gambar lucu dan warna yang memang mecolok itu membuat saya mau nggak mau ya harus membacanya. Loh, tapi hampir tiap hari membaca kok ya tetap saja tidak mengikuti apa yang dikatakan oleh stiker itu?. Saya malah lebih memilih naik sepeda atau naik motor yang ada. Mungkin para pengendara yang lainnya juga sengaja atau nggak sengaja bakal membaca stiker itu ketika bertemu bus TJ (Trans Jogja). Kenyataannya, yang saya temui di jalanan Jogja setiap hari rasanya motor dan mobil tetap saja banyak, bahkan mungkin bisa dikatakan tambah banyak. Saya membaca berita yang berisi data kalau di Tahun 2016 Tercatat Ada 84 Ribu Kendaran Baru di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Pantas saja semakin banyak kendaraannya, yang paling bisa dirasakan adalah sewaktu kita sedang di lampu merah. Kita harus mengantri panjang. Itu di tahun 2016, lah di tahun 2017 berapa kenaikannya? itung saja sendiri di jalan! hehe.
"Ayo Naik Bus" (1)
zoom-in-whitePerbesar
Bus Trans Jogja (foto : unycommunity)
Saya jadi berfikir, "apa stiker ajakan naik bus itu kurang menarik ya?" jadi membuat saya dan mungkin pengendara lainnya tidak mengikuti ujaran stiker itu. ah menurut saya nggak, wong stikernya lucu gitu kok, apalagi uang yang harus dikeluarkanpun tidak sampai rp 5000rupiah untuk sekali jalan dan bisa transit untuk jalur tujuan mana saja, yang ada trayek TJ tentunya. Atau jangan-jangan mental saya yang nggak terbiasa naik bus? sepertinya bukan sih. lantas apa ayang membuat saya dan banayk pengendara lainnya masih saja cuma membaca stiker lucu tanpa mengikuti ajakannya?.
ADVERTISEMENT
Apa karena banyak tempat tujuan pengendara yang memang nggak terjangkau oleh bus TransJogja?, jadinya lebih milih naik motor atau sepeda atau mobil pribadi yang bisa "going to everywhere". Kalau menurt saya sih iya. Jadi... kalau menurut kalian gimana?