Energi Hidrogen: Solusi Terobosan untuk Energi Alternatif Pengganti BBM

Zahid Abdul Karim
Saya seorang mahasiswa di Politeknik Negeri Jakarta, mengenyam pendidikan Jurusan Teknik Mesin dengan fokusan pada Teknologi Rekayasa Pembangkit Energi, memiliki semangat tinggi untuk terus mengurangi emisi karbon dengan mengembangkan energi hidrogen
Konten dari Pengguna
3 Juli 2024 18:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zahid Abdul Karim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak, dunia mencari solusi inovatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mempercepat transisi menuju ekonomi berbasis energi bersih. Salah satu solusi yang semakin menarik perhatian adalah penggunaan energi hidrogen sebagai energi alternatif ramah lingkungan yang menjanjikan.
ADVERTISEMENT
Energi hidrogen telah diakui sebagai solusi terobosan sebagai energi alternatif karena potensinya yang dapat mengurangi emisi karbon secara signifikan. Proses pembentukan energi hidrogen tidak menghasilkan emisi langsung, karena bahan bakunya dapat berasal dari sumber-sumber terbarukan seperti air, surya, angin, atau biomassa. Ketika digunakan sebagai bahan bakar, hidrogen hanya menghasilkan air dan panas sebagai produk sampingan, tanpa meninggalkan jejak karbon yang merugikan lingkungan.
Green Hydrogen Plant di PLN Indonesia Power Priok PGU, sumber : PLN
Salah satu keunggulan utama energi hidrogen adalah fleksibilitasnya dalam aplikasi yang beragam. Selain dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan bertenaga sel bahan bakar (fuel cell), energi hidrogen juga dapat disimpan dalam bentuk gas cair atau terkompresi, yang membuatnya mudah diangkut dan digunakan. Hal ini membuatnya menjadi solusi yang sangat fleksibel untuk berbagai sektor, termasuk pembangkit listrik, transportasi, industri, kilang, dan gas kota.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari situs Kementerian ESDM Indonesia, pemanfaatan hidrogen di Indonesia menjadi keniscayaan setelah diresmikannya Pilot Project Hydrogen Refueling Station (HRS) Senayan oleh PT PLN (Persero). Memanfaatkan hidrogen terbukti lebih hemat dibandingkan menggunakan sumber energi berbasis fosil.
"Perbandingan harga penggunaan BBM dengan hidrogen, 1 km menggunakan BBM biayanya adalah Rp1.300. Kalau kita menggunakan EV home charging biayanya sekitar Rp350-400 per 1 km, kalau menggunakan ultra fast charging Rp 550 per km. Jika kita menggunakan hydrogen biayanya hanya sekitar Rp276 per km," ungkap Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo saat meresmikan Pilot Project Hydrogen Refueling Station (HRS) dan Green Hydrogen Plant (GHP) PLTP Kamojang pada Rabu, 21 Februari 2024
Dilihat dari situs sucofindo, menurut analisis dari International Renewable Energy Agency (IRENA), potensi energi terbarukan Indonesia diperkirakan dapat
ADVERTISEMENT
mencapai 3.692 gigawatt (GW), Indonesia memiliki kapasitas untuk memproduksi hidrogen hijau. Indonesia juga memiliki potensi permintaan hidrogen yang besar, mencakup berbagai sektor, termasuk listrik, transportasi, industri, kilang, dan gas kota. "Pengembangan hidrogen di Indonesia saat ini berada pada tahap penelitian dan proyek percontohan. PT PLN (Persero) telah mengembangkan 21 lokasi produksi hidrogen hijau sebagai proyek percontohan," kata Menteri ESDM, Arifin Tasrif
Energi Hidrogen sebagai energi baru terbarukan memiliki 4 jenis yang berbeda, seperti brown hidrogen, grey hidrogen, blue hidrogen, dan green hidrogen. Pada saat ini, green hidrogen menjadi energi yang paling tinggi nilainya karena tidak memiliki emisi sama sekali atau emisinya 0.
PT PLN Nusantara Power sudah megembangkan Green Hidrogen Plant di PLTGU Muara Karang dengan memanfaatkan teknologi produksi hidrogen yang sebelumnya sudah ada untuk pendinginan mesin. Namun, saat ini teknologi tersebut dimaksimalkan menjadi Green Hydrogen Plant (GHP) untuk memproduksi hidrogen hijau yang nantinya akan banyak dimanfaatkan, "bisa bekerja sama dengan pabrik pupuk untuk pemanfaatan gas hidrogen, kita bisa bekerja sama dengan pemerintah melalui pengembangan ekosistem tempat pengisian bahan bakar hidrogen untuk mobil, juga bisa kita manfaatkan untuk co-firing, jadi hidrogen dapat memproduksi ammonia kemudian ammonia bisa digunakan untuk bahan bakar PLTU", menurut Direktur Utama PT PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah.
ADVERTISEMENT
Dengan komitmen global dan kerjasama lintas sektor, energi hidrogen memiliki potensi besar untuk menjadi solusi terobosan dalam mengatasi perubahan iklim global. Langkah-langkah strategis untuk meningkatkan investasi, mengembangkan infrastruktur, dan menciptakan kebijakan yang mendukung dapat membawa dunia menuju masa depan yang lebih bersih, lebih berkelanjutan, dan lebih aman bagi generasi mendatang.