Konten dari Pengguna

Wisata Alam Ranu Gumbolo Kabupaten Tulungagung

Abida Bahriatussifa'
mahasiswa antropologi
2 November 2020 9:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Abida Bahriatussifa' tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Wisata Ranu Gumbolo di Kabupaten Tulungagung bisa menjadi pilihan wisata alam ramah dompet, lho.
ADVERTISEMENT
Wisata alam menjadi salah satu pilihan populer dan tidak ketinggalan zaman. Wisata jenis ini kerap menjadi pilihan untuk sembunyi dari hiruk pikuk dan kesibukan kota. Padahal untuk mencapai tempat wisata alam biasanya memakan waktu perjalanan yang cukup banyak. Tetapi hal ini sebanding dengan pemandangan yang akan menyegarkan mata dan pikiran. Pelancong memilih wisata berbasis alam karena ingin menikmati udara segar serta pemandangan indah nan asri untuk melepas penat. Biasanya pergi ke daerah wisata alam memakan waktu perjalanan yang lama karena tempatnya berada di daerah pegunungan atau dekat laut.
Kabupaten Tulungagung di Jawa Timur pada beberapa tahun belakangan mulai terkenal dengan temuan wisata alamnya. Kabupaten yang tersohor sebagai kota marmer dan hasil kerajinan marmernya ini mulai terkenal dengan wisata alam yang banyak ditemukan. Wisata alam yang ditawarkan berupa pantai, gunung, danau, bendungan, tebing, air terjun, sungai, dan hutan. Salah satu wisata alam yang bisa kamu coba adalah Ranu Gumbolo.
ADVERTISEMENT
Ranu Gumbolo terletak di bagian utara pusat kota, tepatnya Desa Wonorejo, Kecamatan Pagerwojo. Kecamatan ini memang berada di dataran tinggi dan lebih dahulu terkenal dengan wisata Bendungan Wonorejo. Ranu Gumbolo sendiri baru diresmikan sebagai daerah wisata pada tahun 2016 lalu. Jika kamu pernah mengunjungi Bendungan Wonorejo, maka hanya perlu menempuh jarak 3KM untuk bisa sampai ke tempat ini.
Merupakan aliran muara bagi Bendungan Wonorejo yang pada masa lalu dibangun guna mengatasi banjir di kabupaten ini, Ranu Gumbolo menawarkan danau berwarna biru kehijauan dan hutan pinus untuk menyegarkan mata pengunjung. Tiket masuk ke tempat ini tidak akan menguras dompet kamu. Pada hari biasa pengunjung dikenakan tarif Rp5.000 dan pada hari libur atau weekend tiket dibandrol sebesar Rp8.000. Kamu bisa memilih hendak datang pada pagi, siang, atau sore hari karena Ranu Gumbolo buka pada jam 6.30 WIB sampai 17.30 WIB.
ADVERTISEMENT
Akses jalan ke Ranu Gumbolo sayangnya bisa dibilang cukup sulit. Beberapa bagian aspal mengalami kerusakan. Jika datang pada musim penghujan, pengunjung harus berhati-hati sebab jalannya licin dan banyak bebatuan. Jika datang menggunakan mobil dan berpapasan dengan mobil lain dari arah berlawanan, kamu perlu berhenti dulu sebab jalannya tidak muat. Eits, tetapi ini akan terbayar dengan pemandangan yang akan kamu nikmati. Hutan pinusnya begitu rindang membuat udara sejuk dan dingin menyegarkan.
sumber foto: travelingyuk.com
Jika ingin bersantai menikmati suasana ini, ada hammock yang bisa kamu sewa. Cukup dengan mengeluarkan uang Rp5.000 dan menyerahkan kartu identitas (KTP), kamu bisa rebahan sepuasnya di hammock sambil mendengarkan musik atau suara pohon yang diterpa angin. Tempat ini juga memperbolehkan kamu untuk memancing, camping di area yang sudah disediakan, serta menikmati wahana sepeda air dan flyingfox. Ranu Gumbolo juga menyediakan spot berfoto dengan tulisan-tulisan kocak.
ADVERTISEMENT
sumber foto: Phinemo
Pada masa new normal ini, Ranu Gumbolo tetap buka dengan menerapkan protokol kesehatan juga. Jadi, kalau kamu ingin datang ke tempat ini, jangan lupa mengenakan masker ya!