Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ketahui Cara Pola Berpikir Orang-orang Hebat
30 Agustus 2022 15:21 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 11 September 2022 15:48 WIB
Tulisan dari Abiyyas Daffa Suryadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah terpikir oleh kita bagaimana cara berpikir orang-orang hebat? Bagaimana cara mereka menyelesaikan masalah-masalah rumit di perusahaan? Jawabannya adalah mereka menggunakan metode pola berpikir yang bernama first principle thinking. Metode ini pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles.
First principle thinking adalah metode memecahkan masalah menjadi elemen-elemen dasar lalu menyusunnya kembali. Contohnya, dalam sebuah kasus penting untuk menemukan pertanyaan mendasar yang tepat untuk menguraikan masalah dan membangun fondasi solusi. Bisa dibilang first principle thinking adalah mempertanyakan kembali asumsi mendasar sampai menemukan kebenarannya.
ADVERTISEMENT
First Principle Thinking vs Thinking by Analogy
Sebagian besar orang berpikir berdasarkan analogi atau pengetahuan mereka dalam menghadapi suatu kasus. Cara tersebut tidak salah tetapi disarankan untuk menggunakan first principle thinking. Melalui laman First Principle Thinking: The Definitive Guide oleh Ayk Martirosyan perbedaan dari kedua cara berpikir ini ialah diibaratkan seorang chef dan juru masak, seorang arsitek dan juru gambar. Jika ditelusuri lebih dekat anda bisa melihat perbedaannya. Satu membangun sesuatu hal atau karya unik dan baru sedangkan yang satunya mengikuti instruksi.
Banyak proyek dan bisnis yang dirancang menggunakan analogi. Mereka mengembangkan ide-ide yang ada sebelumnya lalu melakukan perubahan dengan ide yang baru. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dari yang disampaikan tadi anda dapat melihat dari perbedaannya di bawah ini.
ADVERTISEMENT
First Principle Thinking: Apakah hal tersebut benar?
Thinking by Analogy: Itu sudah dilakukan sebelumnya, maka hal tersebut benar
Penerapan First Principle Thinking
Ada setidaknya tiga cara untuk menerapkan first principle thinking. Mari kita pahami dengan baik.
Pertanyaan Socrates
Dilihat dari laman First Principles: The Building Blocks of True Knowledge , bahwasanya perbedaan utama antar pertanyaan Socrates dengan diskusi normal adalah pertanyaan Socrates berusaha untuk menarik first principle thinking secara sistematis. Selain itu, ini adalah proses bertanya yang disiplin, untuk menetapkan kebenaran, mengungkapkan asumsi yang mendasari dan memisahkan pengetahuan dari ketidaktahuan. Pertanyaan Socrates umumnya mengikuti proses ini:
1. Mengklarifikasi pemikiran dan mencari asal usul ide-ide (Mengapa saya berpikir demikian? Apa sebenarnya yang saya pikirkan?)
ADVERTISEMENT
2. Asumsi yang menantang (Bagaimana saya tahu ini benar? Bagaimana jika saya berpikir sebaliknya?)
3. Mencari bukti fakta (Bagaimana saya bisa mendukung ini? Apa sumbernya?)
4. Meninjau perspektif alternatif (Apa yang mungkin di pikiran orang lain? Bagaimana saya tahu bahwa saya benar?)
5. Memeriksa konsekuensi dan implikasi (Bagaimana jika saya salah? Apa konsekuensinya jika saya salah?)
6. Menanyakan kembali pertanyaan awal (Mengapa saya berpikir demikian? Apakah saya sudah benar? Kesimpulan apa yang saya dapat tarik dari proses penalaran?)
Pertanyaan-pertanyaan di atas menghentikan anda mengandalkan naluri anda dalam melakukan proses sesuatu. Hal ini membantu anda membangun asumsi dengan cermat dan teliti.
First Principle Thinking Elon Musk
Elon Musk dikenal sebagai seorang pebisnis yang sukses. Tesla, SpaceX hingga Paypal merupakan bukti dari kesuksesannya. Di semua perusahaan yang ia kelola Elon Musk menerapkan first principle thinking. Untuk mencari tahu solusi yang butuhkan, dia mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut.
ADVERTISEMENT
• Apa masalahnya?
• Kenapa mahal?
• Apa yang bisa saya lakukan secara berbeda?
• Apa yang kita tahu benar?
• Apa kendalanya?
Melalui pertanyaan-pertanyaan tersebut dia dapat menemukan solusi untuk biaya produksi dapat dikurangi secara signifikan. Dia mencari dasar dari masalah tersebut lalu membangun solusinya dari bawah ke atas.
Menurut Ayk, terdapat 3 langkah kerangka kerja Elon Musk:
1. Mengidentifikasi pendapat saat ini
2. Memecah masalah menjadi prinsip-prinsip dasar
3. Menciptakan solusi dari fakta yang telah ditemukan
Kerangka 5 WHY
Anak-anak secara alami berpikir dalam first principle thinking. Maksudnya adalah anak-anak cenderung memiliki keinginan tahu yang besar akan sesuatu hal baru yang mereka temukan. Mereka akan bertanya:
“Mengapa”
“Mengapa”
“Mengapa”
Sampai mereka dapat menemukan jawaban yang dianggap sudah memuaskan keinginan tahu mereka. Sangat penting untuk menyelaraskan pengetahuan dunia dengan kenyataan. Apabila yang disampaikan tidak sesuai dengan kenyataan, maka hal tersebut sangatlah mengancam.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, sebagian besar orang tua merasa terganggu dengan pertanyaan yang diajukan terus-menerus. Mereka tidak tahu jawaban yang tepat untuk disampaikan dan menganggap sang anak sedang kebingungan. Oleh karena itu, jawaban yang paling populer di kalangan orang tua adalah “Karena saya bilang begitu”.
Berlatih Mandiri First Principle Thinking
Sangat mudah untuk diketahui, tetapi sulit untuk diterapkan. Jika anda belajar menerapkan first principle thinking, itu akan menjadi kebiasaan yang menghasilkan banyak lompatan di masa yang akan datang.
Mempraktikkan first principle thinking memungkinkan anda mengubah pola berpikir saraf anda. Alih-alih meningkatkan yang sudah ada, anda dapat menemukan ide baru yang berbeda bahkan mungkin menjadi solusi.
Langkah-langkah untuk mempraktikkan First Principles Thinking:
1. Buat mudah untuk dipahami
ADVERTISEMENT
2. Buat template dari satu kerangka kerja First Principle
3. Telusuri dan amati masalah dengan menggunakan kerangka kerja
4. Asumsikan pertanyaan-pertanyaan
5. Kumpulkan wawasan-wawasan yang anda temukan
6. Ubah pola pikir anda
7. Jadikan kebiasaan
Semakin sering anda berlatih, semakin tertanam otomatis di dalam pikiran anda. Setiap asumsi akan dibedah menjadi potongan-potongan mendasar dan dirangkai kembali menjadi pengetahuan. Setiap pengetahuan yang didapat dapat menjadi gambaran dari solusi yang anda butuhkan.
Kesimpulan
First principle thinking memang berbeda dengan pola pikir yang di analogikan dengan mengandalkan pengetahuan saja, selain itu penerapannya pun juga tidak bisa secara cepat kita kuasai. Namun, bukan berarti tidak bisa dikuasai, karena seperti yang kita ketahui first principle thinking memudahkan kita untuk menemukan solusi-solusi dari masalah yang kita hadapi.
ADVERTISEMENT
Sekarang setelah anda mengetahui apa yang dimaksud dengan first principle thinking, anda bisa berlatih menerapkan dan mempraktikkannya. Biasakan dan itu akan mengubah pemikiran anda. Harapannya anda bisa menemukan solusi yang anda cari.