Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Dampak Operasi Pasar Murah, Beberapa Pedagang di Pasar Langsung Turunkan Harga
27 Juli 2018 5:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
AboutCirebon.id ,- Tim Pengendalin Inflasi Daerah (TPID) bersama Bank Indonesia menggelar operasi pasar murah komoditas sembako, Kamis (26/7/2018).
ADVERTISEMENT
Operasi pasar murah akan berlangsung selama dua hari 26-27 Juli 2018, yang berlokasi di depan Pasar Kramat Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, untuk beberapa komoditas seperti telur, daging ayam, daging sapi, cabai rawit, bawang merah, tepug terigu, dan minyak goreng.
Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon, Rawindra Ardiansah mengatakan alasan diselenggarakan pasar murah ini karena kami selalu memantau perkembangan harga setiap harinya, dan beberapa komoditas menunjukan tren yang meningkat.
“Jadi, sesuai komitmen dari Pemerintah, TPID, dan BI, akan melaksanakan operasi pasar murah, apabila memang di pasar beberapa komoditas ada kecenderungan meningkat,” ujarnya.
Lanjut dia, dalam operasi pasar murah, harga yang dijual dibawah harga pasaran, seperti telur ayam dijual Rp. 22.500,-, daging ayam Rp. 36 ribu, daging kerbau Rp. 80 ribu, cabai rawit dijual Rp. 20 ribu.
ADVERTISEMENT
“Rata-rata, perbedaan harganya ada yang mulai dari 10 persen, bahkan sampai 70-80 persen seperti cabai rawit. Caba rawit di pasaran harganya bisa sampai Rp. 38 ribu,” bebernya.
Pada pasar murah kali ini karena memang untuk masyarakat umum, pihaknya membatasi untuk setiap pembeli. Seperi telur ayam hanya dibatasi 2 kg, cabe rawit, dan semuanya ada batasnya.
“Biar masyarakat merasakan dampaknya, karena kita tujuannya langsung kepada masyarakat,” jelasnya.
Menurut Rawindra, dampak dari adanya operasi pasar murah ini, sudah ada beberapa pedagang dipasar yang langsung menurunkan harga.
Mereka, kata Rawindra, langsung menurunkan harga sekitar Rp. 3 ribu sampai Rp. 4 ribu, seperti komoditas telur, yang awalnya pedagang pasar menjual dengan harga Rp. 25 ribu sampai Rp. 26 ribu.
ADVERTISEMENT
“Artinya, tujuan kita mengadakan operasi pasar murah ini berhasil,” tandasnya.