news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Desa Sitiwinangun Penghasil Gerabah Bernilai Estetika Tinggi

8 Maret 2018 11:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Desa Sitiwinangun Penghasil Gerabah Bernilai Estetika Tinggi
zoom-in-whitePerbesar
AboutCirebon.id ,- Selain terkenal dengan kerajinan batik dan rotan, Cirebon juga terkenal dengan kerajinan gerabah yang mempunyai nilai estetika sangat tinggi.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar, masyarakat di Desa Sitiwinangun, Blok Kebagusan, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon kesehariannya adalah memproduksi gerabah.
Hasil gerabah dari Desa Sitiwinangun tak hanya dikenal oleh masyarakat Cirebon saja, namun sudah dikenal di luar kota hingga mancanegara.
Gerabah Sitiwinangun dibuat dari tanah liat atau lempung yang dicampur pasir. Dengan komposisi sedemikian rupa, hasilnya berupa gerabah yang tahan api dan tentunya tahan lama.
Seperti salah satu pengrajin Gerabah di Desa Sitiwinangun, Musrini yang sudah membuat gerabah sejak usia dini hingga sekarang berusia 60 tahun.
"Sekarang sudah tidak seperti dulu, sehari hanya bisa membuat satu gerabah gentong," ujarnya, Kamis (8/3/2019).
Lanjut dia, untuk pembuatan gerabah memakan waktu yang lama dan teliti, tergantung juga dengan tingkat kerumitannya.
ADVERTISEMENT
"Hasilnya macam-macam, seperti tungku, kuali, asbak, vas bunga, gentong air, topeng, dan masih banyak lagi, baik yang dicat maupun berwarna alami," bebernya.
Sitiwinangun merupakan gabungan dari dua kata bermakna yakni Siti berarti tanah dan Winangun berarti yang dibangun.
Gerabah Sitiwinangun selama ini diproduksi hanya dengan dua cara, masing-masing dicetak dan secara tradisional menggunakan alat putar.
Lanjut Musrini, bahan baku pembuatan gerabah didapat dari penjual tanah dengan harga satu gerobak Rp 140 Ribu rupiah.
"Untuk mendapatkan baku saat ini sedang sulit, harus mencari dari luar desa," katanya.
Ia menjelaskan, dari satu gerobak bahan baku bisa menghasilkan 30 gerabah tergantung bentuk dan ukurannya. Sedangkan untuk harga jual melalui bandar hanya Rp 60 ribu.
ADVERTISEMENT
"Mudah-mudahan, pemerintah daerah bisa membantu untuk lebih mempromosikan gerabah Desa Sitiwinangun dan juga membantu untuk permodalan," harapnya.