Kartika Mulya Putri: Sukses Tergantung Niat

Konten Media Partner
22 Maret 2018 12:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kartika Mulya Putri: Sukses Tergantung Niat
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
AboutCirebon.id ,- Menjadi seseorang yang sukses tidak semudah yang dilihat oleh kasat mata. Perlu niat yang kuat, usaha yang sungguh-sungguh, juga kegigihan untuk pantang menyerah.
ADVERTISEMENT
Hal itulah yang menjadi prinsip bagi Kartika Mulya Putri yang merupakan Owner dari Aston Cirebon Hotel and Convention Center, seorang arsitektur, sekaligus Branch Manager Manulife Cirebon. Muda, cantik, dan gesit, menjadi karakter bagi ibu dari satu orang anak ini.
Ternyata dibalik kesuksesan yang diraihnya, anak ke-3 dari 3 bersaudara ini mengalami jatuh bangun menjalani bisnisnya. Bahkan semasa kuliah pun wanita lulusan Unpar Bandung Jurusan Arsitektur ini pernah hampir putus asa.
"Dulu setelah lulus SMA, di Santa Maria saya tertarik masuk jalur PMDK di Unpar Bandung jurusan Arsitektur. Saya ambil jurusan itu karena saya senang kalau melihat bangunan-bangunan yang bagus, unik dan lainnya. Sehingga diambillah jurusan itu," ujarnya.
Namun, di satu semester pertama, Kartika yang kurang mahir menggambar secara tertulis mengaku minder saat melihat teman-teman sekelasnya jago menggambar bangunan. Sampai di semester kedua, dia hampir putus asa dan terlintas di pikirannya untuk pindah kuliah.
ADVERTISEMENT
Beruntung, di semester berikutnya, Kartika mendapatkan dosen pembimbing yang bisa memotivasinya, dan membuatnya kembali termotivasi untuk terus belajar. Sampai akhirnya Kartika lulus tahun 2007 dengan Predikat Cumlaude.
"Saat itu saya gak berpikir akan mendapatkan predikat Cumlaude. Tapi sejak saya down di awal kuliah saya punya prinsip bahwa yang lain aja bisa, masa saya enggak? Nah, dari sanalah saya terpacu," ujar wanita berusia 32 tahun itu.
Baginya, hidup adalah tantangan. Dia selalu menemukan kepuasan tersendiri saat yang dianggapnya tantangan itu bisa dilalui dengan hasil maksimal. Termasuk saat ini, memegang dua perusahaan dengan tanggung jawab besar.
"Pascalulus kuliah saya bikin project sama temen-temen, bikinin desain bangunan rumah tinggal, showroom, salon dan lainnya. Sampai akhirnya keluarga ingin bisnis perhotelan, dan Aston ini saya design sendiri dibantu dosen saya," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Selama satu tahun men-design Aston, hingga akhirnya Kartika terlibat dan mengelola Aston dari awal hingga saat ini. Padahal, tidak ada basic perhotelan yang dipelajari oleh Kartika. Namun lagi-lagi ini menjadi tantangan baru untuknya mengelola Aston hingga dikenal banyak orang seperti saat ini.
"Segala sesuatu bisa dipelajari, dan belajar tentang perhotelan pun Learning By Doing aja. Saya sering bertemu orang hotel dari Aston, banyak ngobrol, tanya ini itu, dan akhirnya yang gak tahu menjadi tahu," imbuhnya.
Saat ini, Aston Cirebon sudah menginjak usia 5 tahun. Kartika mengaku perkembangan Aston sudah bisa berjalan dengan baik. Namun tidak berhenti di situ saja. Tantangan baru pun muncul di tahun 2017. PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia memberi kepercayaan kepada Kartika untuk menjadi Branch Manager Manulife Cirebon. Perusahaan yang berasal dari Kanada dan telah berdiri lebih 131 tahun ini hendak mengembangkan sayapnya ke Cirebon. Hingga akhirnya Agustus 2017 Manulife Cirebon berdiri dan mengalami perkembangan yang cukup baik di Cirebon.
ADVERTISEMENT
Ini menjadi tantangan baru yang mengasikkan bagi Kartika. Banyak hal yang digali dari bisnis asuransi ini. Rasa jiwa sosialnya bertambah, ingin memberikan perlindungan kepada banyak orang.
"Saya senang bekerja di Manulife, karena bukan hanya sekedar kerja, tapi bekerja sosial juga dengan membantu banyak orang untuk terlindungi," jelasnya.
Meski demikian, Kartika memiliki waktu yang tepat untuk Quality Time bersama keluarga dan juga buah hatinya, Kirana Mulya Putri yang baru berusia 4 tahun. Bahkan Kartika juga selalu mengantar jemput anaknya sepulang sekolah. Tak jarang pula, Kirana diajak nya ke Aston, saat kerjanya senggang.
"Meski kesibukan padat, saya mulai disiplin untuk diri saya sendiri. Mengatur jadwal antara pekerjaan dan keluarga, jika disiplin sudah dijalankan, maka sesibuk apapun tetap enjoy," tutupnya.
ADVERTISEMENT