Konten dari Pengguna

Tanpa Gimmick! Pakai Strategi Pemasaran Ini Agar Produk Jadi Lebih Menarik!

Abraham Hansel
Mahasiswa (Universitas Pakuan), Fotografer
6 Februari 2025 9:33 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Abraham Hansel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di berbagai media sosial belakangan ini banyak mengudara konten-konten berunsur gimmick (tipuan) yang dilakukan oleh pelaku usaha dalam memasarkan produk mereka dengan tujuan untuk dilihat banyak orang. Konten gimmick yang lucu dan mengikuti tren memang cukup menarik perhatian dan nyaman untuk dilihat, namun itu belum cukup jika ingin produk kita tidak hanya dilihat, tetapi dirasakan secara emosional oleh penonton.
ADVERTISEMENT
Bukan hal yang salah, namun jika hanya itu yang dilakukan pelaku usaha rintisan dalam strategi pemasaran mereka, alih-alih meningkatkan penjualan, itu malah membuang tenaga dan kesempatan menarik konsumen. Praktikkan strategi segmenting, targeting, dan positioning agar pemasaran usaha kalian semakin terarah dan efektif.
Bicara soal usaha rintisan, strategi apa pun sangat bisa dicoba untuk menjemput kesempatan agar usaha itu dapat dikenal banyak orang dan mencapai penjualan yang besar. Segmenting, targeting, dan positioning (STP) adalah strategi dasar yang harusnya diterapkan oleh semua usaha untuk memudahkan semua itu tercapai. Singkatnya, strategi segmenting, targeting, dan positioning adalah cara yang dilakukan untuk menentukan kepada siapa kita akan menjual produk, yang dibagi menjadi tiga kegiatan utama:
ADVERTISEMENT
Maraknya kegiatan usaha rintisan di Indonesia sudah menjalar sampai ke desa-desa kecil di berbagai daerah, salah satunya desa yang akan dibahas dalam tulisan ini. Desa Purwabakti di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor dengan nugget ikan nila (NAILA)-nya yang menjadi salah satu kegiatan usaha rintisan yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Desa Purwabakti memiliki sebuah kelompok yang aktif menjalankan usaha ini, yaitu Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Mina Bhakti Balerea.
Sumber: dokumentasi pribadi
Poklahsar, yang dianggotai beberapa warga setempat, aktif menjalankan berbagai kegiatan ekonomi kreatif yang salah satunya adalah NAILA, produk nugget olahan ikan nila andalan mereka. Produk nugget ayam yang banyak beredar di pasaran membuat produk NAILA terasa unik ketika masuk di telinga. Itu menunjukkan kesempatan yang baik bagi produk ini untuk dapat diterima masyarakat. Sebagai pelaku usaha rintisan, Poklahsar Mina Bhakti Balerea dibantu Tim PkM FISIB Universitas Pakuan menerapkan strategi STP dengan tujuan menentukan kepada siapa produk mereka akan dijual dan meluaskan jangkauan pasar mereka. Di dalam proses penerapan strategi STP ini, kegiatan yang dilakukan meliputi:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Setelah menerapkan strategi STP, Poklahsar Mina Bhakti Balerea mendapat gambaran mengenai siapa saja dan bagaimana karakteristik target pasar mereka, seperti:
Begitulah upaya Poklahsar Mina Bhakti Balerea dalam menguatkan usaha rintisan mereka dengan menggunakan strategi STP. Segmenting, targeting, positioning (STP) merupakan strategi yang ampuh untuk meningkatkan daya tarik pada produk mereka sehingga lebih menarik bagi calon konsumen. Dengan melakukan survei pasar secara mendalam, lalu menargetkan konsumen secara tepat, dan menetapkan posisi produk memungkinkan pelaku UMKM dapat memperbesar cakupan pasar. Contoh kasus pada UMKM nugget ikan nila "NAILA" menunjukkan bahwa penggunaan STP mampu menghasilkan perubahan positif pada produk baik dari sisi branding maupun penyesuaian citra; dengan demikian produk akan lebih sesuai dengan keinginan konsumen.
ADVERTISEMENT
Strategi ini bisa menjadi solusi bagi pelaku usaha rintisan lain untuk mengatasi tantangan atau permasalahan pemasaran dengan melakukan survei pasar untuk menemukan segmentasi pasar (Segmenting), menargetkan konsumen (Targeting), dan menetapkan posisi produk pada pasar (Positioning).