Mari Mengejar Pengetahuan karena Pengetahuan itu Penting

Konten dari Pengguna
24 Maret 2019 16:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Abraham Sitompul tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kita telah tiba pada masa di mana data, informasi, dan pengetahuan menjadi semakin mudah untuk diakses. Semua tersedia dengan berlimpah-limpah.
ADVERTISEMENT
Tentu saja, pada satu sisi, hal ini merupakan sesuatu yang patut untuk disyukuri. Pengetahuan adalah koentji dan sudah sepatutnya kita memburunya.
Meski demikian, dengan membanjirnya ilmu pengetahuan, ada beberapa isu yang perlu diantisipasi. Paling tidak mari kita perhatikan dua di antaranya.
Pertama, sebagian orang memisahkan pengetahuan dari moralitas, vice versa. Saya selalu tertawa geli kalau ada yang menganggap bahwa orang beragama tidak memandang pengetahuan sebagai bagian penting dalam kehidupannya. Atau sebaliknya, orang-orang beragama merasa risih dengan ilmu pengetahuan. Seolah-olah pengetahuan terpisah dari moralitas, dan hanya milik eksklusif para scientist atau para pemuja ilmu pengetahuan.
Pengetahuan dan moralitas seperti dibatasi garis tegak lurus yang tak bisa dilebur. Pertanyaannya, apakah manusia merupakan makhluk yang parsial? Hanya punya otak, tapi tidak punya jiwa? Atau punya jiwa, tapi tak berakal budi? 
ADVERTISEMENT
Menurut saya tidak demikian. Manusia adalah pribadi utuh, yang memiliki dan menggunakan keseluruhan jiwa raganya dalam menjalani kehidupan. Pengetahuan bahkan berperan dalam mengatur relasi manusia dengan Tuhan, sesama, dan makhluk lainnya. Pengetahuan yang seperti apa? Ini mengantar kita kepada isu kedua.  
Membanjirnya pengetahuan kadang membuat manusia tidak sanggup mengelola dan mengolah pengetahuan yang ada dengan baik. Data, informasi, dan ilmu pengetahuan datang bergulung-gulung bak ombak di lautan lepas.
Kita perlu mengelola dan mengolahnya dengan baik. Paling tidak kita harus tahu pengetahuan apa yang perlu diprioritaskan terlebih dahulu dan mengapa menjadi prioritas?
Pengetahuan akan ilmu politik, ekonomi, sosial penting karena itu memberikan beberapa gambaran tentang kehidupan manusia dalam kelompok (keluarga, suku, bangsa, bahkan antar negara).
ADVERTISEMENT
Namun sesungguhnya, ilmu-ilmu tersebut hanya memberikan pemahaman secara parsial dan tidak dapat menjadi dasar relasi antar umat manusia secara lebih utuh. Manusia, pertama-tama, perlu pengetahuan spiritual (epignosis); pengetahuan akan Tuhan, kehendak-Nya, pribadi-Nya, kebenaran-Nya dan sebagainya.
Pengetahuan semacam ini menjadi dasar perihal bagaimana manusia berelasi dengan sesamanya. Dan ini bisa terjadi ketika pengetahuan spiritual tersebut diolah menjadi pemahaman/understanding (discernment). Ia menjadi sesuatu yang lebih bersifat praktis dan bermanfaat bagi kehidupan sesama, karena sejatinya segala pengetahuan harus dipandang dalam kerangka kehidupan bersama. 
Mari mengejar pengetahuan karena pengetahuan itu penting. Bukan sekadar untuk menambah volume otak, tapi lebih dari itu ia mengarahkan kita bagaimana mengasihi Tuhan dan sesama.