Konten dari Pengguna

UNNES GIAT 11: Desa Bener dalam Tradisi Susuk Wangan dan Kirab Merti Bumi Serasi

Abrar Rizq Ramadhan
Hanya seorang pelajar yang tenggelam di lautan Humaniora. Mahasiswa Ilmu Sejarah - FIS - Universitas Negeri Semarang
14 Februari 2025 13:01 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Abrar Rizq Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi foto bersama dengan perangkat desa, camat Tengaran, tokoh masyarakat, dan PDAM Salatiga pada acara Susuk Wangan di sumber mata air Dalem Palerman Si Gojek. (Foto: Dok Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi foto bersama dengan perangkat desa, camat Tengaran, tokoh masyarakat, dan PDAM Salatiga pada acara Susuk Wangan di sumber mata air Dalem Palerman Si Gojek. (Foto: Dok Pribadi)
ADVERTISEMENT
Seiringan dengan perayaan hari jadi Kabupaten Semarang yang ke-504 tahun, Pemerintah Kabupaten Semarang kembali menggelar tradisi Susuk Wangan dan Kirab Merti Bumi Serasi yang dilakukan selama setahun sekali. Pada dasarnya, peringatan hari jadi Kabupaten Semarang dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2025, namun pada tahun ini dimulai sejak awal Februari dikarenakan pelaksanaannya berbenturan dengan Bulan Ramadhan. Sehingga, diantisipasikan kegiatan seremonial simbolis seperti Susuk Wangan dan Kirab Merti Bumi Serasi tidak bisa berjalan dengan optimal di bulan peringatannya. Terlepas dari itu, pelaksanaan acara ini berjalan dengan sangat baik sejak awal proses pembersihan aliran sungai hingga pengambilan mata air di masing-masing desa di tiap kecamatan.
ADVERTISEMENT
Tradisi Susuk Wangan merupakan proses pengambilan air di masing-masing sumber mata air sebagai bentuk karunia dan syukur terhadap tuhan yang maha kuasa atas kelimpahan sumber daya alam khususnya air yang jernih. Air yang dikumpulkan oleh tiap desa kemudian disatukan melalui proses Kirab yang akan dibawa berkeliling di setiap kecamatan hingga menuju destinasi akhir Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran Timur.
Proses pengambilan air di sumber mata air Dalem Palerman Si Gojek. (Foto: Dok Pribadi).
Peringatan hari jadi Kabupaten Semarang bertepatan dengan penerjunan KKN (Kuliah Kerja Nyata) UNNES GIAT 11 di beberapa desa Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Semarang. Salah satunya adalah Desa Bener, Kecamatan Tengaran yang antusias berpartisipasi jauh-jauh hari sebelum Kirab Merti Bumi Serasi dilaksanakan. Mahasiswa KKN UNNES turut membantu perangkat desa dan masyarakat selama proses Susuk Wangan di Desa Bener dan menyukseskan acaranya sejak hari pertama pembersihan sungai hingga Kirab. Kelompok mahasiswa ini diperkenalkan dengan tradisi Susuk Wangan dan Kirab Merti Bumi Serasi oleh perangkat desa sekaligus menjadi bagian penting dari proses pelaksanaan acara seremonial tersebut.
ADVERTISEMENT
Agenda Susuk Wangan telah direncanakan oleh perangkat desa pada rapat Senenan di hari Senin pagi (03/02) yang turut menghadirkan mahasiswa KKN di dalamnya. Pak Saefudin selaku Kepala Desa Bener memulai rapat dengan pembahasan utama terkait agenda peringatan hari jadi Kabupaten Semarang dengan segelintir acara simbolisnya. Konklusi dari rapat tersebut adalah; pembersihan aliran sungai sumber mata air Dalem Palerman Si Gojek yang berlokasi di Dusun Cebongan pada hari Selasa (04/02), acara seremonial Susuk Wangan Tirta Wening di hari Kamis (06/02), dan serangkaian acara Kirab Merti Bumi Serasi yang mengundang seluruh desa di Kecamatan Tengaran pada hari Kamis (13/02). Mahasiswa yang sedang berada dalam proses pengabdian masyarakat turut diajak oleh perangkat desa untuk meramaikan dan membantu prosesi tersebut.
Proses pembersihan lingkungan sumber mata air Dalem Palerman Si Gojek bersama masyarakat dan perangkat desa. (Foto: Dok Pribadi)
Prosesi dimulai satu hari setelah rapat senenan, yakni Selasa, 4 Februari 2025. Mahasiswa KKN bangun pagi sekali di kediaman Rumah Pak Carik (Sekdes) sebagai posko. Tujuan di hari itu adalah membersihkan aliran sungai sumber mata air Dalem Palerman Si Gojek. Jarak antara posko dan Si Gojek tidak begitu jauh karena masih dalam satu dusun yang sama. Sesampainya di lokasi, mahasiswa berbaur dengan masyarakat dan perangkat desa untuk membersihkan lingkungan sumber mata air dan aliran sungai yang telah dipenuhi oleh rumput panjang dan tanaman yang merambat. Pada momen ini, keakraban antar masyarakat dan mahasiswa menampilkan wujud kolektif dari homogenitas desa yang berbuah pada wajah baru sumber mata air Dalem Palerman Si Gojek yang tampak lebih bersih dan terawat.
ADVERTISEMENT
Pada hari Kamis, 6 Februari 2025, acara seremonial Susuk Wangan dilaksanakan dengan mengundang Ibu Sri Sulistyorini selaku Camat Tengaran beserta jajaran pemerintah kecamatan dan pihak PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Salatiga. Acara dilakukan dengan hikmat dan seremonial serta simbolis yang tercermin dari proses pengambilan mata air dan pelepasan burung ke udara yang mewujudkan nilai-nilai kelestarian alam. Air yang diambil dengan kendi nantinya akan dikumpulkan dan disatukan oleh prosesi Kirab bersama dengan desa-desa di Kecamatan Tengaran yang lain.
Boneka Ogoh-Ogoh Anoman yang memimpin arak-arakan Kirab. (Foto: Dok Pribadi)
Prosesi kemudian berlanjut dan berakhir pada hari Kamis, 13 Februari 2025 melalui kegiatan Kirab Merti Bumi Serasi. Prosesi Kirab di Desa Bener akan dimulai dengan arakan “odong-odong” yang membawa perangkat desa beserta mahasiswa menuju Pendopo Eclipse, Tegalwaton yang terletak di dekat lapangan pacuan kuda. Seluruh perangkat desa di Kecamatan Tengaran berkumpul di pendopo ini untuk menyukseskan acara Kirab Merti Bumi Serasi. Khusus mahasiswa KKN UNNES Desa Bener menghadiri secara penuh dengan total keseluruhan anggota untuk membersamai perangkat desa dalam menyukseskan Kirab. Di pendopo ini dilakukan acara seremonial dengan menyatukan seluruh kendi air masing-masing desa yang akan dibawa Kirab hingga rumah dinas Bupati Semarang. Selain itu, hadir pula Tarian Jaranan dari siswa-siswi dan pertunjukkan marching band untuk menghibur seluruh peserta di pendopo tersebut. Prosesi kirab juga dipimpin dengan boneka Ogoh Ogoh Anoman sebagai sentral dari arak-arakan yang memimpin segenap odong-odong perangkat desa.
ADVERTISEMENT
Setelahnya, perangkat Desa Bener dan mahasiswa KKN UNNES Desa Bener memisahkan diri di Pabelan dan kembali ke desa. Dengan demikian, berakhir prosesi Susuk Wangan yang dimulai sejak awal februari hingga Kirab Merti Bumi Serasi yang sangat simbolis dan meriah.[]
-Tim KKN UNNES GIAT 11 Desa Bener,
DPL: Hafiz Rafi Uddin, S.H., S.Pd.I., M.H.