Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
5 Fakta Tentang DN Aidit yang Jarang Diketahui
23 September 2017 0:24 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dia dikenal sebagai sosok yang berperan sentral bagi Partai Komunis Indonesia (PKI), dan berikut ini dirangkum dari beberapa sumber, lima fakta tentang DN Aidit yang jarang diketahui.
ADVERTISEMENT
1. Anak Orang Terpandang
Foto: themonthly.com.au
Nama lengkapnya Dipa Nusantara Aidit, orang Sumetera Selatan, lahir di Belitung pada 30 Juli 1923. Dia putera sulung dari enam bersaudara. Berasal dari kerluarga terpandang, ibunya ialah Mailan dari keturunan ningrat, dan ayahnya bernama Abdullah Aidit yang menjabat posisi mantri kehutanan kala itu.
2. Masih Muda Sudah Penting Bagi PKI
Foto: 21china.de
Ketika PKI melakukan pemberontakan pada tahun 1948 di Madiun, usia Aidit baru 25 tahun. Dia terlibat dalam pemberontakan ini, meski setelahnya jadi lebih sering kabur-kaburan ke banyak tempat.
Pada pemilu tahun 1955, Aidit yang berusia 32 tahun membawa PKI masuk jajaran empat besar sebagai pengumpul suara terbanyak di Indonesia.
3. Sembunyi di Balik Lemari
ADVERTISEMENT
Foto: nytimes.com
Pemerintah Orde Baru mengklaim Aidit bertanggung jawab atas Gerakan 30 September 1965, oleh karenanya Ketua PKI ini mesti ditangkap. Namun dia bersembunyi di ruangan rahasia dalam rumah seorang simpatisan di Solo, Jawa Tengah, dan berhasil membuat TNI Angkatan Darat kesulitan mendapatkannya untuk beberapa lama.
Setelah dicari ke mana-mana, akhirnya TNI menemukan ruang rahasia itu ada di belakang lemari, dan Aidit sedang duduk di sana.
4. Rokok Terakhir Sebelum Eksekusi
Foto: huffingtonpost.com
Ketika TNI AD menginterogasi Aidit di rumah pesembunyian, mereka memberikan sejumlah dokumen pernyataan yang harus ditandatangi. Aidit menyatakan menyerah, dan diangkut ke luar rumah. Sebelum pergi, Aidit sempat merokok bahkan minta izin pada TNI AD untuk membawa rokoknya ke tempat eksekusi mati.
ADVERTISEMENT
5. Diakhiri Kalashnikov
Foto: bbc.co.uk
Aidit dieksekusi di Boyolali, Jawa Tengah, oleh tentara. Dia meninggal usai dihujam peluru dari senapan Kalashnikov. Usai Aidit tewas, Presiden Soeharto membubarkan PKI dan menjadikannya partai terlarang di Indonesia.
Aidit meninggal pada usia 42 tahun, meninggalkan seorang istri dan lima orang anak.