Konten dari Pengguna

Alai Minar dan Kisah Kebengisan Alaiddin Khiji

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
13 April 2019 12:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: flickr.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto: flickr.com
ADVERTISEMENT
Qutub Minar merupakan sebuah menara batu dengan daya tarik wisata yang luar biasa. Terletak di New Delhi, India, konstruksi ini diperkirakan dibangun pada akhir abad ke-12 oleh Qutubuddin Aibak.
ADVERTISEMENT
Qutubuddin Aibak yang kla itu berstatus budak dari Muhammad Ghori; telah diperintahkan untuk membangun sebuah menara batu. Tujuannya, sebagai perayaan atas kemenangannya mengalahkan penguasa Delhi, sekaligus untuk merayakan keberhasilannya merebut Delhi.
Aibak diduga terinspirasi oleh karya Ghurid Sultan Ghiyasad Din, yang membangun menara jam di Afghanistan sebagai perayaan kemenangan beberapa tahun sebelumnya. Berlalu sekitar 8 abad kemudian, Qutub Minar tumbuh menjadi sebuah daya tarik pariwisata, dengan berbagai peristiwa peralihan Kesultanan dan Kerajaan di sekitar Delhi.
Namun, yang menarik bukanlah kisah dari Qutub Minar. Melainkan sebuah menara batu yang terletak tidah jauh darinya, yaitu Alai Minar.
Satu abad setelah Qutub Minar berdiri, Alaiddin Khilji mengepung kesultanan yang berkuasa di Delhi. Penguasanya ialah paman Alaiddin sendiri, yang bernama Jalaluddin. Setelah menaklukan pamannya sendiri, Alaiddin segera melebarkan kekuasaan dengan menaklukan kerajaan dan kesultanan tetangga.
ADVERTISEMENT
Kekuasaan Alaiddin terbentang dari Afghanistan Utara hingga Semenanjung Deccan di selatan India. Sasaran favorit Alaiddin tertuju pada kerajaan-kerajaan Hindu, dipicu faktor ekonomi kerajaannya yang memiliki kekayaan melimpah.
Alaiddin digambarkan begitu bengis dan biadab oleh para sejarawan India dan Pakistan, karena tega melakukan kekejaman untuk mengejar harta dan tahta. Berdasarkan penelitian dari sejarawan, Alaiddin membantai sekitar 30.000 penduduk Hindu; yang mengerikan adalah pada tahun 1298, antara 15.000 hingga 30.000 penduduk di Delhi yang baru memeluk Islam dieksekusi mati oleh Alaiddin hanya dalam satu hari.
Pembantaian yang dilakukan Alaiddin dilaksanakan demi mencegah terjadinya pemberontakan di kemudian hari. Alaiddin akan melakukan apapun untuk mempertahankan kekuasaannya, hingga siapa pun akan ia bunuh jika mencium aroma kudeta dan pemberontakan. Seperti yang Alaiddin lakukan kepada kedua keponakannya, dia mencabut kedua bola mata mereka sebelum kemudian memenggal kepala mereka.
ADVERTISEMENT
Hingga kemudian, sebuah kemenangan besar di Deccan diraih oleh Alaiddin, dan saat itu ia memutuskan untuk membangun sebuah menara mirip Qutub Minar sebagai perayaan kemenangan. Entah tidak terpikirkan atau terlampau begitu adigung, pembangunan menara itu kemudian mengantarkan Alaiddin menuju pintu kematian.
Alaiddin menginginkan sebuah menara dengan ukuran dua kali lipat dari Qutub Minar, agar ia dapat dikenang sebagai satu-satunya sultan yang membangun karya yang monumental melebihi Qutub Minar. Namun, bangunan yang akan diberinama Alai Minar tersebut tidak diberikan kesempatan hingga selesai.
Baru memasuki tahap pertama, Alaiddin Khiji mati dibunuh oleh Malik Kufur pada tahun 1316 dalam sebuah pemberontakan. Kufur sebetulnya anak buah kepercayaan Alaiddin; kekuasaan Kufur pun tidak berlangsung lama, hanya bertahan sebulan sebelum Kufur mati dibunuh oleh pengawal Alaiddin.
ADVERTISEMENT
Tahta diteruskan oleh anak Alaiddin, Mubarak Shah, namun kesultanan pun disibukkan dengan perang internal dalam perebutan kekuasaan. Mubarak bertengkar dengan adiknya, hingga akhirnya Mubarak yang berhasil bertahan.
Akibat konflik internal tersebut, Mubarak tidak memiliki gairah untuk melanjutkan pembangunan Alai Minar obsesi ambisius ayahnya. Alai Minar bertahan dalam pembangunan tahap pertama hingga saat ini. Berdiri setingggi 25 meter, terletak persis di utara Qutub Minar, dan menjadi momumen kedigdayaan Alaiddin yang berdiri hanya setengah, tidak penuh dan tidak sebegis kisah hidupnya.
Sumber: livehistoryindia.com | dreamstime.com | amusingplanet.com