Alasan Jerman Layak Dinobatkan sebagai Negeri Bir

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
22 November 2020 20:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar oleh motointermedia dari Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Gambar oleh motointermedia dari Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Negara Jerman tak hanya tenar akan karya-karya sastra dan bangunan bersejarah. Dari sisi kuliner pun mereka memiliki keunikan tersendiri, seperti dengan menjadikan minuman bir dan sosis sebagai makanan primer. Kebiasaan mereka juga bukanlah sesuatu yang dibuat-buat hanya untuk mengejar input devisa negara. Ada banyak cerita berserta alasan mengapa hal tersebut terjadi.
ADVERTISEMENT
Jika dilihat dari sejarah, konon, Jerman sebetulnya tak ingin mempromosikan kebiasaan mereka mengenai konsumsi bir dan sosis yang berlebihan. Terutama dengan efek memabukkan dan beberapa dampak negatif bir. Namun, para pengamat di luar negeri-lah yang justru menetapkan kebiasaan itu sebagai citra Jerman, sebagai produsen bir legendaris.
Setidaknya, ada beberapa alasan mengapa Jerman layak dinobatkan sebagai Negeri Bir; dan berikut ini ialah tiga di antaranya.

Dimulai dari kenaikan pajak

Tahun 1844 di Berlin, Raja Ludwig I mulai menerapkan pajak terhadap bir. Namun, tanpa diguga, bukan untung yang didapat, melainkan kerusuhan yang cukup serius.
Kerusuhan tersebut meminta raja untuk menurunkan pajak bir sebesar 10%. Kecintaan masyarakat terhadap bir rupanya telah cukup mengakar.
ADVERTISEMENT
Peristiwa ini pun menyadarkan banyak pihak bahwa bir ternyata telah menjadi komoditas, yang mesti dipertimbangkan secara hati-hati oleh pemerintah Jerman dalam membuat kebijakan. Jangan sampai memicu kerusuhan lagi.

Hukum kemurnian bir

Beda dengan negara lain, Jerman begitu agresif menerapkan kebijakan kemurnian bir buatannya. Hukum kemurnian bir ini disebut reinheitsgebot, yang kurang lebih sudah berusia 500 tahun lamanya.
Gambar oleh Werner Heiber dari Pixabay
Di antara hukumnya tercantum pada Undang-Undang Tahun 1516; dan dijelaskan bahwa bahan yang harus digunakan untuk membuat bir hanyalah malt-barli, bunga hop, dan air. Penggunaan bahan ini untuk mengurangi sifat adiktif dan membuat harga bir lebih murah.

Jerman memiliki gelar 2000 tahun sebagai peminum berat

Tepat pada abad pertama tahun Masehi, ada seorang sejarawan yang mencatat bahwa rakyat Jerman memiliki kebisaan minum yang luar biasa kuat. Ia menuliskan bahwa mereka kerap minum siang dan malam tanpa henti. Akibatnya, pertengkaran pun sering terjadi setiap saat, tak lain disebabkan oleh mabuk berat.
ADVERTISEMENT
Kedekatan rakyat Jerman dengan bir memang sudah sulit untuk dipisahkan. Bukan hanya bagian dari tradisi, kebiasaan historis ini juga telah menjadi identitas yang memang diterima secara suka cita. Mereka pun rutin melangsungkan Oktoberfest, dengan bir merupakan pusat perhatian utama dalam festival ini.
Rujukan: