Asal Mula The Eye of Providence, Simbol Favorit Teori Konspirasi

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
16 Desember 2020 22:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
The Eye of Providence pada lambang Negara Amerika Serikat terdahulu | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
The Eye of Providence pada lambang Negara Amerika Serikat terdahulu | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
The Eye of Providence, atau yang lebih dikenal dengan simbol mata satu, telah menjadi salah satu simbol yang membuat para penyuka teori konspirasi tertarik untuk mengaitkannya dengan berbagai organisasi rahasia. Simbol ini begitu digemari, karena dapat ditemukan secara terang-terangan pada logo-logo tertentu. Mulai dari gereja-gereja, bangunan Masonik, hingga di bagian belakang uang satu dolar Amerika.
ADVERTISEMENT
Jika menolak semua dugaan konspirasi, dan hanya menyisakan penelurusan historis, dari mana sebetulnya simbol itu bermula?
Dilansir BBC International, The Eye of Providence merupakan simbol Kristen, setidaknya pada masa lampau. Dalam kepercayaan Kristen, segitiga merupakan simbol Tritunggal Kristen: Bapak, Putra, dan Roh Kudus. Contoh penggunaan awal dari simbol ini muncul pada karya religius pada periode Renaisans, untuk mewakili penggambaran Tuhan. Simbol ini juga muncul pada Perjamuan Malam di Emauss yang dilukis oleh Jacopo da Pontormo tahun 1525 (baru diselesaikan pada sekitar tahun 1600-an).
Lukisan Jacopo da Pontormo | Wikimedia Commons
Tidak ada yang tahu siapa yang pertama kali menciptakan simbol tersebut. Namun yang pasti, penggambaran simbol mata memiliki dampak psikologis bagi yang memercayainya. Simbol ini menyiratkan otoritas dan kewaspadaan yang penuh kesadaran untuk mengawasi berbagai hal.
ADVERTISEMENT
Jauh mundur kebelakang, sebagai contoh kasus terdahulu, tepatnya ke milenium ketiga sebelum Masehi, Bangsa Sumeria membuat patung pemujaan dengan ukuran mata yang sangat besar. Hal ini dilakukan guna meningkatkan kewaspadaan masyarakat Sumeria dalam bertindak. Mereka juga mengadakan upacara di mana seniman menghidupkan patung dengan "membuka" mata patung tersebut.
Bangsa Mesir Kuno pun memiliki andil dalam penciptaan simbol mata satu. The Eye of Horus lah salah satu simbol yang terkenal dari peradaban ini. Simbol mata Horus sendiri merupakan simbol hasil kombinasi antara mata manusia dengan mata elang. Simbol ini banyak digunakan sebagai jimat pelindung dari mara bahaya.
Akan tetapi, simbol mata Horus yang banyak digunakan di dalam tulisan Mesir Kuno, Hieroglif, tidak diterjemahkan sebagaimana mestinya. Pada awal penemuannya sekitar tahun 1400-1500 an, mereka memercayai bahwa simbol ini memiliki kekuatan mistis dan makna menarik, bukan sebagai bahasa tertulis dengan tanda fonetik.
ADVERTISEMENT
Kepercayaan tersebut rupanya memengaruhi dunia seni di Eropa. Ketika ensiklopedia simbol diterbitkan, seperti Buku Lambang dari Andrea Alciati tahun 1531 dan Ikonologia dari Cesare Ripa, simbol visual kerap diterjemahkan dengan bantuan peserta yang terdaftar. Dalam hal ini para pesertalah yang mengartikan dan membangun makna dari simbol tersebut (subjektivitas interpretasi).
Alhasil, simbol seperti Eye of Providence pun sengaja dibuat esoterik. Simbol ini hampir dibuat khusus untuk ditafsirkan ulang, dan bahkan mungkin untuk disalahartikan. Dan ini benar-benar membuahkan hasil di akhir abad ke-18.
Pasca Revolusi Prancis, Jean-Jacques-François Le Barbier menampilkan teks Deklarasi Hak-Hak Manusia dan Warga Negara tahun 1789, dengan Eye of Providence di bagian atas.
Di Inggris, Jeremy Bentham menugaskan arsitek Willey Reveley untuk mendesain logo baru penjara yang revolusioner. Desain yang dihasilkan secara mencolok menggambarkan Eye of Providence dikelilingi oleh kata-kata 'Mercy', 'Justice' dan 'Vigilance'.
The Eye of Providence pada uang satu dolar | Wikimedia Commons
Beberapa tahun sebelumnya, pada 1782, Lambang Negara Amerika Serikat diresmikan. Thomas Jefferson, Benjamin Franklin, dan John Adams, telah mengusulkan ide untuk desain tersebut. Tetapi, dalam pembuatannya, Charles Thomson, Sekretaris Kongres Kontinental, justru menampilkan piramida dan Eye of Providence. Piramida yang belum selesai dimaksudkan untuk melambangkan "kekuatan dan durasi", dengan 13 tingkat untuk mewakili 13 negara bagian di AS.
ADVERTISEMENT
Penggunaan The Eye of Providence di AS, sebagaimana di Inggris dan Prancis, adalah simbol konvensional untuk pengawasan. Bahwa Tuhan senantiasa simpatik atas bangsa yang masih muda ini. Sebenarnya tidak satu pun contoh kasus pada lampau yang melibatkan organisasi rahasia dengan pemilihan simbol mata satu.
Acuan: