Konten dari Pengguna

Asal-usul Legenda Bangau Pengantar Bayi

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
14 Juli 2020 20:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Pixabay/Zozz_
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Pixabay/Zozz_
ADVERTISEMENT
Dalam cerita rakyat Eropa, bangau dipercaya sebagai hewan yang bertanggung jawab membawa bayi untuk orang tua baru. Kepercayaan ini secara gamblang masih bertahan hingga zaman modern, sebagaimana digambarkan dalam film Storks yang dirilis pada tahun 2016 dan diproduksi oleh Warner Animation Group.
ADVERTISEMENT
Meskipun merupakan legenda kuno, anggapan bahwa bangau ialah pengantar bayi sebenarnya baru menjadi sangat populer setelah Hans Christian Andersen menulis kisah The Storks pada abad ke-19. Penulis dan penyair asal Denmark ini mengambil inspirasinya dari cerita rakyat Jerman yang berpendapat bahwa bangau menemukan bayi di dalam gua atau rawa-rawa dan membawanya kepada calon orang tua.
Bayi itu akan dibawa dalam keranjang, di punggung atau di paruh bangau, dan diberikan kepada seorang ibu dengan dijatuhkan melalui cerobong asap. Sebelum menerima bayi, rcalon orang tua biasanya akan memberi tahu keinginannya kepada bangau bahwa mereka menginginkan anak, dengan meletakkan permen untuk di ambang jendela.
Foto: Wikimedia Commons
Dalam mitologi dan kepercayaan kuno orang-orang Slavia, bangau diyakini membawa jiwa yang belum lahir dari Vyraj (tempat mistis) ke Bumi selama musim semi dan musim panas. Keyakinan ini masih bertahan dalam budaya modern, di banyak negara Slavia. Bangau juga dianggap sebagai membawa keberuntungan, berlawanan dengan membunuh seseorang yang dianggap akan membawa ketidakberuntungan.
ADVERTISEMENT
Sementara dalam mitologi Yunani dan Romawi, bangau digambarkan sebagai model pengabdian terhadap orang tua. Burung ini pun muncul setidaknya dalam tiga fabel Aesop (seorang budak dan pembuat cerita yang hidup di Yunani kuno antara 620-564 Sebelum Masehi). Ada sebuah hukum di Yunani yang disebut Pelargonia, yang berasal dari kata Yunani Kuno pelargos (artinya "bangau"), yang mengharuskan warga untuk menjaga orang tua mereka yang telah renta. Berdasarkan kepercayaan ini, orang-orang Yunani juga berpendapat bahwa manusia yang membunuh seekor bangau yang diganjar dengan hukuman mati.
Referensi: