Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bahaya di Balik Skull Breaker Challenge
17 Maret 2020 10:45 WIB
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di era media sosial saat ini, melakukan challenge seakan sudah jadi salah satu kebiasaan para penggunanya. Lewat challenge, pengguna media sosial akan melakukan hal-hal unik dan nyeleneh lalu mengunggah dan memamerkannya ke akun mereka sebagai konten.
ADVERTISEMENT
Belakangan, challenge yang sedang naik daun adalah skull-breaker challenge. Namun, challenge ini terbilang punya citra negatif. Penyebabnya adalah potensi bahaya serta adanya korban yang jatuh dari challenge ini.
Skull-breaker challenge adalah challenge yang populer di platform video TikTok. Dalam challenge ini, dua orang akan berdiri mengapit satu orang di tengah-tengah mereka. Selanjutnya, orang yang di tengah akan melompat sementara dua orang di samping kiri dan kanannya berusaha menjegal kakinya. Akibatnya, orang yang di tengah dapat jatuh dan menghantam tanah atau lantai, terkadang dengan posisi kepala yang jatuh lebih dulu.
Banyak masalah muncul dari skull-breaker challenge. Ada satu cerita viral yang mengisahkan anak muda yang harus dirawat di rumah sakit akibat tidak sadarkan diri setelah melakukan challenge tersebut. Ibu anak tersebut mengatakan bahwa si bocah terjatuh dengan bagian belakang tubuh serta kepalanya menghantam lantai dan hilang kesadaran saat berusaha berdiri. Akhirnya ia pun tumbang lagi dengan posisi wajah jatuh duluan.
ADVERTISEMENT
Fakta ilmiah membuktikan, benturan di kepala memang bukan perkara sepele. Dalam kasus yang lebih serius, akibat yang bisa dihasilkan bahkan dapat berupa ensefalopati traumatik kronis (CTE), trauma yang disebabkan oleh luka pada otak.
Tadinya cedera kepala semacam itu dianggap hanya menjadi ancaman bagi atlet olahraga tertentu seperti tinju profesional atau pemain NFL. Namun dengan merebaknya challenge di media sosial, bisa jadi semakin banyak orang yang terancam mengalaminya juga.
Sumber: thesun.co.uk |theguardian.com |iflscience.com
Sumber foto: forbes.com