Konten dari Pengguna

Benarkah Asal-usul Tarian Manusia Terinspirasi dari Simpanse?

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
17 Desember 2019 8:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Simpanse adalah anggota dari keluarga Hominidae, bersama dengan gorila, manusia, dan orangutan.
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Simpanse adalah anggota dari keluarga Hominidae, bersama dengan gorila, manusia, dan orangutan.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dua ekor simpanse conga bernama Holly dan Bahkahri dari Kebun Binatang St. Louis menarik perhatian peneliti lewat perilakunya. Kedua simpanse betina yang dilahirkan di dua tempat berbeda itu memiliki keunikan, yakni pandai menari.
ADVERTISEMENT
Keduanya gemar menggoyangkan pinggulnya secara berirama, bersamaan, dan terkoordinasi. Menurut para ahli apa yang mereka lakukan bisa jadi adalah sumber inspirasi manusia dalam melakukan tarian.
"Menari adalah simbol ekspresi dari seorang manusia. Meskipun ada keragaman pada kebudayaan dan pesona dari melimpahnya binatang di dunia, tapi evolusi tarian pada manusia masih belum jelas sampai sekarang," ucap peneliti dari University of Warwick, Dr Adriano Lameira.
“Tari membutuhkan individu untuk secara interaktif menyinkronkan tempo seluruh tubuh mereka dengan pasangan mereka, dengan ketepatan yang nyaris sempurna, ini menjelaskan mengapa tidak ada tarian seperti ini pada golongan primata nonhuman (monyet, capuchin, dsb). Yang jelas, ini adalah bukti gerakan seluruh badan dilakukan kera besar sebagai bentuk kesenangan dan ini dapat membantu merekonstruksi tahap awal kemungkinan adanya tarian pada kehidupan manusia.”
ADVERTISEMENT
Spesies lain juga kerap kali disebut sedang menari mengikuti irama, misalnya kakatua bernama yang gemar menganggukkan kepalanya. Namun, dalam kasus ini berbeda karena kakatua Snowball menari setelah diperintahkan manusia. Sementara itu, simpanse Holly dan Bahkahri menari karena saling berkoordinasi dan mempunyai ikatan satu sama lain.
Untuk mempelajari perilaku ini, para peneliti dari University of Warwick, Durham University, dan Free University of Brussels mencari video simpanse menari yang telah diunggah ke YouTube menggunakan kata pencarian seperti "conga line," "chimpanzees" atau "St Louis”. Mereka menemukan sebanyak 23 video yang diupload pada periode Oktober 2011 dan April 2015. Setelah menemukan video itu, para peneliti kemudian menganalisis ukuran waktu dan gerakan kedua simpanse tersebut.
ADVERTISEMENT
“Di antara analisis individu, terungkap bahwa sinkronisasi antar individu adalah non-acak, dapat diprediksi,” tulis para penulis dalam Scientific Reports, menambahkan bahwa gerakan tarian simpanse begitu presisi dengan presisi, bergantian, dan layaknya “alat pacu jantung”.
Foto: Evolusi "tarian" ini mungkin dipengaruhi oleh hewan-hewan yang berada di penangkaran, kondisi ekologis, sosial, dan budaya tertentu
Evolusi "tarian" ini mungkin dipengaruhi oleh hewan-hewan yang berada di penangkaran, kondisi ekologis, sosial, dan budaya tertentu yang datang dengan lingkungan tempat mereka hidup. Sayangnya hanya dua ekor saja yang menjadi objek penelitian, sehingga sulit menarik kesimpulan darinya mengenai asal mula tarian pada manusia.
Sumber: dailymail.co.uk | britannica.com | Iflscience
Sumber foto: commons.wikimedia.org