Konten dari Pengguna

Benarkah Kucing Setia Pada Majikannya

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
10 Oktober 2019 7:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Kucing sama seperti anjing yang bergantung kepada majikannya
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Kucing sama seperti anjing yang bergantung kepada majikannya
ADVERTISEMENT
Imut, lucu, dan menggemaskan, penilaian tersebut seringkali jatuh pada hewan kucing. Namun kucing kerap kali distigmakan menjadi hewan menyebalkan. Beberapa orang beranggapan kucing suka bertindak usil, nakal dan kadang dinilai sebagai hewan yang tidak acuh pada panggilan manusia.
ADVERTISEMENT
Nyatanya tidak seperti itu. Menurut penelitian, kucing juga mengerti mengenai ikatan yang terjalin dengan manusia, perilakunya seperti pada bayi manusia dan juga anjing. Sebelumnya peneliti mengobservasi respons dari bayi pada pengasuhnya dengan tidak memberikannya perhatian untuk sementara di sebuah lingkungan baru. Bayi yang merasa aman akan mencoba melakukan eksplorasi, tetapi sebaliknya, bayi yang tidak merasa aman akan merengek meminta kembali dengan pengasuhnya atau menghindari aksi apapun. Pengujian perilaku 'tes kenyamanan' ini juga dilakukan pada anjing dan primata.
Peneliti juga melakukan yang sama pada kucing. Sebanyak 70 kucing dimasukkan ke sebuah ruangan yang baru dan menghabiskan waktu selama dua menit dengan pengasuh atau majikannya. Sama seperti manusia dan anjing, kucing yang sudah merasa aman dengan manusia akan menunjukkan kenyamanan dengan mengeksplorasi ruangan dengan santai.
Foto: Kucing yang merasa tidak nyaman akan memperlihat perilaku seperti menggerakan ekornya, menjilat mulut, berlari, bersembunyi,
"Keterikatan anjing dan kucing kepada manusia dapat merepresentasikan adaptasi hubungan antara pengasuh dengan anak" kata penulis studi tersebut, Kristyn Vitale, dari Oregon State University. Vitale mencatat, bahwa sekitar 65 persen kucing menunjukkan hubungan rasa nyaman yang sama dengan bayi manusia. "Rasa keterikatan adalah perilaku biologis yang relevan. Studi kami menunjukkan kucing hidup dalam ketergantungan dengan manusia, perilaku untuk terus terikat fleksibel dan mayoritas kucing menggunakan manusia sebagai sumber kenyamanan."
ADVERTISEMENT
Biasanya, kucing ketika merasa tidak nyaman akan memperlihatkan perilaku seperti menggerakan ekornya, menjilat mulut, berlari, bersembunyi, menyendiri, atau duduk diam di pangkuan pemiliknya. "Sudah lama cara berpikir bias mengenai semua kucing berperilaku seperti ini. Namun mayoritas kucing menggunakan pemiliknya sebagai sumber keamanan. Kucing anda bergantung pada anda untuk merasa aman ketika dirinya stres,"jelas Vitale.
Peneliti ingin melihat apakah ikatan kenyamanan ini bisa dipatahkan. Percobaan selama enam pekan pun dilakukan, di mana kucing dan majikannya tidak mengalami tanda-tanda perubahan. Intinya, sekalinya jalinan ikatan kenyamanan terbentuk, maka akan terus seperti itu sampai kucing menginjak tahap dewasa. Vitale memamparkan timnya selanjutnya akan terus mengeksplorasi apakah kucing di penampungan juga berperilaku serupa.
Sumber: cat.com | iflscience.com
ADVERTISEMENT
Sumber foto: commons.wikimedia.org