Benteng Lebur Batu yang Unik

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
18 Agustus 2019 12:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Benteng vitrifikasi yang dibuat dengan cara dibakar
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Benteng vitrifikasi yang dibuat dengan cara dibakar
ADVERTISEMENT
Pada periode Zaman Perunggu dan Zaman Besi, orang Eropa telah membangun benteng dan wilayah perlindungan di puncak bukit yang terbuat dari batu. Ada yang unik, karena terdapat sekitar dua ratus bukti kalau bangunan berbatu di kawasan tersebut sebelumnya mengalami proses pembakaran. Dinding-dinding batu itu rupanya dibakar pada suhu yang sangat tinggi sehingga batuan melebur dan menyatu satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya benteng vitrifikasi dianggap hanya ada di Skotlandia. Ternyata para arkeolog banyak menemukan juga di beberapa negara lain seperti Eropa barat dan utara. Lebih dari dua ratus jenis serupa dan tujuh puluh jenisnya kebanyakan ada di Skotlandia saja.
Foto: commons.wikimedia.org
Vitrified fort atau benteng lebur batu, selama 250 tahun terakhir telah menjadi bahan penelitian penuh misteri bagi para arkeolog. Vitrifikasi (peleburan untuk menyatukan benda padat) dianggap dibuat secara tidak sengaja akibat bekas gesekan dari pertempuran masa lalu. Ternyata setelah diteliti kembali bangunan yang dibentuk dengan cara vitrifikasi merupakah satu-satunya bangunan yang dibuat tanpa bantuan penyemenan seperti mortar atau kapur. Batu-batu itu hanya ditumpuk kering dan kemudian dibakar untuk menyatukannya menjadi sebuah metode konstruksi yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
Ada dua teori yang membahas mengenai proses pembakaran batuan beteng. Teori pertama, Orang percaya bahwa vitrifikasi dinding batu itu adalah sebuah ketidaksengajaan dari proses pembakaran, seperti penempaan logam, pertempuran, perapian dan sinyal api. Lalu teori kedua, melihat benteng-benteng ini sebagai hasil dari upaya konstruktif.
Journal of Archaeological Science pada tahun 1978 menyebutkan hanya dengan membakar dinding bertali kayu biasa tidak akan terjadi vitrifikasi. Untuk dapat menjadi bangunan harus ada penghancuran dan pembakaran batuan selama berhari-hari dengan suhu tinggi sekitar 1000 derajat celsius. Proses ini akan membuat api terserap ke dalam, mengisi setiap ruang di antara batu satu dengan batu lainnya atau antara kayu dengan tanah, tanah liat dan bahan-bahan yang mudah terbakar seperti gambut. Sehingga Vitrified Ford tidak mungkin terbuat dengan pembakaran tidak sengaja, pasti dibakar untuk proses konstruktifnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu penjelasan yang memperkuat teori tentang vitrifikasi adalah penelitian baru yang menunjukkan proses vitrifikasi hanya terjadi pada batu pasir— bahan yang biasa digunakan untuk membangun benteng. Batu pasir akan meningkatkan kekuatan ketika mengalami panas dengan suhu tertentu yang menyebabkan partikel kecil di dalam batu bergabung bersama menjadi massa kaca yang padat. Jika ini benar, benteng-benteng dengan proses vitrifikasi ini adalah konstruksi yang luar biasa cerdik.
Sumber: castlesfortsbattles.co.uk | Amusingplanet.com