Cacing Parasit Dapat Hidup di Dalam Otak Embrio Kadal

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
8 Maret 2020 10:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Seekor Cacing Parasit Bersemayam di Otak Embrio Kadal
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Seekor Cacing Parasit Bersemayam di Otak Embrio Kadal
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, para ilmuwan dikagetkan dengan ditemukannya seekor cacing parasit yang ada di dalam otak embrio kadal. Padahal, embrio tersebut masih berada di dalam cangkang dan waktu melahirkannya juga masih sangat lama. Lantas, bagaimana cara nematoda yang satu ini menyelinap ke dalam otak embrio kadal?
ADVERTISEMENT
Sebuah studi yang ada pada jurnal The American Naturalist dan akan diterbitkan pada Mei 2020 nanti menjelaskan, bahwa nematoda parasit yang memangsa mamalia kadang-kadang dapat berpindah dari ibu ke anaknya melalui plasenta yang ada di dalam rahim atau dengan melalui asi setelah melahirkan.
Tetapi, sampai sekarang tidak ada yang berpikir bahwa reptil ternyata juga dapat mewariskan parasit mereka dari ibu ke anak, karena sebelumnya ilmuwan berpikir, bahwa reptil yang berkembang biak dengan cara bertelur, seperti kadal tentu akan kesulitan untuk mendapatkan penularan parasit tertentu.
ADVERTISEMENT
Saat mempelajari kadal (Podarcis muralis) di seluruh Eropa, Feiner dan rekan-rekannya secara rutin membedah dan memeriksa perkembangan setiap embrio kadal dan menyatakan bahwa semua embrio tersebut bebas cacing. Namun, ada satu populasi kadal di pegunungan Pyrenees yang ternyata dipenuhi dengan nematoda.
Foto: Kadal yang berkembang menjadi dewasa namun tetap membawa parasati cacing didalam otaknya
Dari hasil penelitian lebih lanjut, para peneliti kemudian memeriksa ibu-ibu kadal dan menemukan adanya nematoda yang menggeliat di ovarium mereka. Biasanya, nematoda hanya menyerang usus kadal saja, namun mereka beradaptasi untuk berkembang di dalam sistem reproduksi betina. Cacing parasit ini kemudian menyusup ke dalam embrio kadal yang sedang berkembang dan memasuki otak mereka sebelum kulit telur yang membungkus mereka menjadi keras.
Namun, peneliti nampaknya membiarkan embrio kadal yang terinfeksi tumbuh dewasa. Hal tersebut untuk meneliti apakah ada perilaku dan perubahan, baik secara fisik maupun genetik yang terjadi pada kadal-kadal yang dimana otak mereka sudah ditinggali oleh cacing parasit sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Sumber: sciencenews.org | phys.org | livescience.com
Sumber foto: commons.wikimedia.com