Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Cara Mengetes Kehamilan Pada Zaman Mesir Kuno
12 Oktober 2017 20:41 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jauh sebelum manusia menemukan teknologi, cara mengetes kehamilan pada zaman Mesir kuno menggunakan bantuan alam dan ini terbukti efektif serta cukup akurat.

Foto: spokesman.com
ADVERTISEMENT
Enaknya para calon ibu yang hidup di zaman modern seperti sekarang ini, sudah ada test pack guna memastikan mereka positif hamil atau tidak. Juga ada Ultrasonography (USG) yang dapat memantau kondisi janin secara visual, bahkan mengetahui jenis kelamin calon bayi.
Tapi bagi calon ibu di Mesir yang hidup tahun 1350 sebelum Masehi, mereka sangat diwajibkan bersabar guna mengetahui hasil tes kehamilan. Karena kala itu caranya masih tradisional.

Foto: shape.com
Sebuah catatan yang ditulis di atas papirus mendeskripsikan, seorang wanita hamil harus buang air kecil pada biji gandum. Lalu, menunggu dan mengamati biji gandum tersebut selama beberapa hari.
Jika yang tumbuh itu jelai, berarti anaknya laki-laki. Bila gandum tumbuh itu berarti perempuan. Sedangkan jika tak tumbuh jelai ataupun gandum, hasil tes kehamilan dinyatakan negatif atau sang calon telah mengalami keguguran.

Foto: votemeyo.com
ADVERTISEMENT
Laporan dari NIH History menyatakan, metode lama ini diuji kembali oleh para ahli kandungan pada tahun 1963. Ternyata memang benar, urin wanita hamil punya peluang 70% untuk mendorong pertumbuhan biji gandum. Sementara urin wanita atau pria yang tak hamil tidak dapat melakukannya sama sekali.
Nianpun begitu, belum ada bukti ilmiahnya apakah biji yang jadi jelai atau gandum itu dapat memastikan calon bayinya berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.