news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cenote, Kekayaan dan Warisan Alam Semenanjung Yukatan

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
17 Juli 2019 21:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Semenanjung Yukatan di Meksiko dikenal dengan keberadaan cenote, yaitu lubang penampung air alami yang dihasilkan oleh runtuhnya batuan kapur hingga membuat air tanah di bawahnya menjadi terlihat. Proses pembentukan cenote berlangsung selama jutaan tahun di mana air hujan menggerus batu kapur secara perlahan-lahan hingga terbentuk semacam gua yang besar. Saat atap gua yang dipenuhi air runtuh, maka terbentuklah cenote.
ADVERTISEMENT
Diperkirakan ada sekitar 7000 cenote yang tersebar di Semenanjung Yukatan. Dari sekian banyak cenote, sebagian besar berupa situs-situs terlindung yang berukuran kecil dan tidak selalu terbuka hingga permukaan airnya bisa dilihat dengan jelas dari luar. Sementara itu yang paling terkenal adalah yang berada di Chichen Itza di mana cenote ini memiliki diameter puluhan meter.
Air cenote biasanya sangat bersih dan jernih karena berasal dari air hujan yang mengalami proses penyaringan melalui tanah. Karenanya, para perenang dan penyelam pun tertarik untuk menjelajahi cenote. Bahkan sejumlah cenote sudah pernah dijelajahi hingga lebih dai 100 kilometer.
Secara harfiah, cenote berasal dari kata dzonot atau ts'onot yang dalam bahasa Maya berarti "suci". Bagi bangsa Maya yang secara turun-temurun mendiami Semenanjung Yukatan, keberadaan cenote merupakan hal yang dianggap penting dalam kehidupan. Cenote menjadi tumpuan penduduk setempat sebagai sumber air di daerah dengan musim kemarau panjang dan tanpa ketersediaan air di permukaan tanah. Hal ini menjadi alasan mengapa seluruh desa-desa masyarakat Maya dibangun di sekitar cenote.
ADVERTISEMENT
Dari segi spiritual, cenote juga punya posisi penting. Diyakini, cenote adalah semacam pintu menuju ke dunia lain sekaligus tempat untuk berkomunikasi dengan para dewa. Temuan lewat penelitian arkeologis sendiri telah menunjukkan bahwa memang ada ritual keagamaan yang terjadi di sekitar cenote, salah satunya adalah ritual pengorbanan manusia.
Kini, keberadaan cenote kerap dimanfaatkan sebagai destinasi wisata berupa kolam renang. Salah satunya adalah Cenote Zaci di Valladolid dan Cenote San Ignacio di Chochola. Di cenote yang dijadikan tujuan wisata, dibangun pula berbagai fasilitas yang menawarkan kenyamanan bagi pengunjung.