Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Cerita Kuda Balap Hebat yang Bernama Potoooooooo
17 Agustus 2020 14:24 WIB
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pernah hidup seekor kuda pacu yang hebat, pada abad ke-18, di Inggris. Kuda ini memiliki nama yang amat unik, yaitu Potoooooooo, dengan huruf 'o' berjumlah delapan. Ia terkenal karena ketahanan dan kecepatannya. Ia pula memenangkan puluhan balapan, dengan mengalahkan beberapa kuda pacu terbaik saat itu. Lebih fantastis lagi, sekian banyak kemenangannya itu terjadi pada trek dengan jarak lebih dari 6,4 kilometer, yang berarti dua kali lebih panjang dari jarak balapan pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Potoooooooo juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ras murni kuda balapan. Ia adalah bapak dari seekor kuda bernama Eclipse, yang juga merupakan kuda pacu yang hebat. Dengan tinggi 163 cm, Eclipse yang memiliki warna kastanya cerah merupakan juara yang tak terkalahkan sepanjang karir balapannya. Setelah Eclipse, DNA Potoooooooo masih terus menciptakan generasi kuda balap yang handal hingga hari ini.
Penasaran mengapa kuda balap yang brilian itu diberi nama 'Potoooooooo'?
Begini ceritanya. Nama asli Potoooooooo sebetulnya adalah 'Potatoes'. Pemiliknya, Willoughby Bertie, meminta seorang anak pengurus kandang untuk menuliskan nama kudanya pada tempat pakan. Sial, anak laki-laki itu hampir tidak bisa membaca dan ia kurang tahu bagaimana mengeja Potatoes. Walhasil, ia malah menulis awalan 'Pot' dan dengan diikuti 'oooooooo'.
ADVERTISEMENT
Ketika Earl melihat hasil tulisan, ia sangat geli dan tertawa lepas. Ia akhirnya memutuskan untuk tetap menggunakan nama itu. Saat berlari di arena balap, ia pun mendaftarkan kudanya dengan nama 'Potoooooooo' beberapa kali, sebelum disingkat menjadi 'Pot8os'.
Selama tujuh tahun kariernya, dari tahun 1776 hingga 1783, ia memperoleh 34 kemenangan dari sekitar 40 balapan. Ia akhirnya meninggal pada November 1800, pada usia 27, dan dimakamkan di Hare Park.