Coral Castle: Monumen Cinta yang Hilang

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
20 Februari 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Terdapat banyak motivasi untuk membangun kastil pribadi; baik itu inspirasi dari tuhan, sebuah cara untuk menyiasati kematian, sebagai menumen kedigdayaan manusia, atau hanya sekedar ketidakmampuan manusia untuk berhenti membangun.
ADVERTISEMENT
Sedikit sekali yang sanggup menahan kesedihan atas perasaan cinta yang hilang. Ketika seorang Latvia bernama Ed Leedskalnin dihina oleh kekasinya tepat 16 hari sebelum pernikan mereka berlangsung, mengarahkan Ed kepada sebuah ide yang misterius dan sekaligus mengagumkan.
Coral Castle, awalnya bernama Rock Gate Park Leedskalnin, merupakan kastil yang paling misterius dari semua kastil pribadi yang ada di dunia. Setelah patah hati, Ed kemudian pindah dan menetap di Amerika Serikat, hingga mengantarkanya tinggal di Florida, dan memulai membangun monumen besar atas perasaan patah hati yang ia rasakan.
Ed dilahirkan pada tahun 1887 dari keluarga tukang batu di Latvia, Ed menggunakan kemampuan yang diwariskan oleh keluarga untuk memindahkan balok batu kapur Oolitik (batu fosil) yang berukuran lebih dari 25 kaki dengan berat 30 ton. Hal ini kemudian yang menyebabkan beberapa batu yang ada di Coral Castle lebih tinggi dari pada yang ada di Stonehenge dan lebih berat dari batu Piramida di Giza.
ADVERTISEMENT
Kastil yang dibangun Ed berisi banyak hal yang menakjubkan, di antaranya jam matahari, kursi goyang yang terbuat dari batu, meja batu berbentuk hati seberat 500 pon (meja batu ini merupakan ucapan ‘valentine’ untuk cinta Ed yang hilang), dan gerbang seberat 9 ton yang bisa dibuka hanya dengan sentuhan ringan. Secara diam-diam, Ed membangun kastil pada setiap malam hari dan tidak mengizinkan siapapun untuk melihat metode ia mengerjakannya.
Hal ini kemudian memunculkan banyak spekulasi dan gosip yang menyatakan bahwa Ed menggunakan kekuatan magis untuk memindahkan batu-batu raksasa. Namun, hal yang paling mengesankan adalah Ed pria kecil dari Latvia menghabiskan seluruh hidup dan sisa umurnya untuk memotong dan memindahkan batu-batu besar menjadi sebuah kastil untuk memperingati cintanya yang hilang.
ADVERTISEMENT