Di Balik Ekspresi Sedih Anjing

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
24 Juni 2019 10:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Perilaku anjing saat memperlihatkan ekspresi bersalah ketika dimarahi ternyata berbeda dari yang kita bayangkan. Jika kita menganggap si anjing memiliki perasaan sedih karena dimarahi itu adalah salah, karena sebetulnya ekspresi ketakutan.
ADVERTISEMENT
Dr. Alexandra Horowitz, pengarang dari buku perilaku anjing Inside of a Dog: What Dogs See, Smell, and Know dan Being a Dog: Following the Dog Into a World of Smell, menjelaskan maksud si anjing menunjukkan ekspresi sedih. Manusia melihat ekspresi bersalah anjing dan menyamakan begitu saja dengan ekspresi manusia pada umumnya, dan menjadi kesalahan dalam penafsiran ekspresi tersebut.
"Saya melihat anjing memperlihatkan ekspresi bersalah dan itu membuat saya ikut bersalah. Benar! Kita semua terhubung dengan apa yang kita lihat, jadi itu bukan salah siapa-siapa," jelas Dr. Horowitz memaklumi kesalahan dalam menanggapi kasus itu.
Si pemilik kerap melihat anjing yang dianggap sedih ketika menunjukkan matanya yang sayu, juga tatkala menatap owner-nya anjing menurunkan kupingnya. Hal seperti ini adalah karakteristik dari anjing untuk memperlihatkan rasa takut, sebuah ekspresi yang kebanyakan manusia salah kaprah mengartikan sebagai ekspresi rasa bersalah.
ADVERTISEMENT
Dr. Horowitz pada 2009 mencoba beberapa penelitian dengan memberikan perintah pada anjing-anjingnya. Hasilnya si anjing banyak mendemonstrasikan ekspresi takut saat dimarahi ketimbang rasa bersalah.
Sumber: iflscience.com | dogshaming.com