Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Di dalam Lonceng Selam, Seniman Abad Ke-19 Melukis Panorama Dasar Laut
14 Januari 2021 17:33 WIB
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pada tahun 1860-an, seorang pelukis terkenal, Eugen von Ransonnet-Villez, mengejar ketertarikannya terhadap ilmu kehewanan, terutama yang hidup di lautan. Ia mengembangkan sebuah teknologi, untuk dapat menghasilkan gambar bawah air pertama di dunia. Gambar tersebut, dilukis saat ia duduk di dalam lonceng selam, dengan ditemani oleh tekanan arus bawah laut.
ADVERTISEMENT
Ransonnet-Villez lahir pada tahun 1838, dari sebuah keluarga aristokrat di Wina, Austria. Dibekali dengan ilmu penyelidikan intelektual, ia masuk akademi seni rupa pada usia sebelas tahun; dan melanjutkan pendidikannya dengan belajar ilmu hukum.
Lantas, pada tahun 1858, ia bekerja sebagai pejabat di kementerian luar negeri. Profesinya ini memungkinkannya untuk bepergian secara leluasa, sembari mengejar minatnya terhadap bidang zoologi dan seni.
Saat berkunjung ke Laut Merah, misalnya, Ransonnet-Villez melukiskan pemandangan laut tersebut bersamaan dengan beberapa makhluknya.
Lama-kelamaan, ia semakin penasaran dengan kehidupan yang ada di bawah laut. Rasa penasaran yang menuntunnya kian berani untuk mengambil risiko dengan merancang lonceng selam. Menggunakan loncong selam ini, ia pun dapat turun ke bawah permukaan laut, demi mengamati lebih dekat.
ADVERTISEMENT
Lonceng selamnya berukuran setinggi 0,9 meter, dengan lebar sekitar 0,7 meter, dan terbuat dari lembaran besi serta kaca setebal satu inci. Prototipe "kapal selam” ini memiliki sebuah lubang untuk mengeluarkan kaki, sehingga orang yang berada di dalamnya dapat berjalan pada dasar laut dengan leluasa.
Ketika telah menemukan tempat yang tepat di dasar laut, Ransonnet-Villez pun mulai menggambar pemandangan di sekitarnya, dengan goresan pensil di atas selembar kertas. Fokusnya selalu tertuju pada apa yang ia lihat, baik terhadap terumbu karang, ikan, rerumputan laut, dan objek lainnya.
Karya-karya lukisannya, yang dilakukan sambil menyelam itu, kemudian ditampilkan dalam beberapa bukunya, seperti dalam Sketches of the Inhabitants. Hasilnya begitu mengagumkan, bahkan bagi kita yang hidup pada era modern ketika penyelam sudah dapat menggunakan kamera bawah air.
ADVERTISEMENT