news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Doa Berisi Kutukan Menyeramkan bagi Pencuri Buku

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
15 Desember 2019 10:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Buku di masa lalu dibuat secara manual dan dituliskan kutukan
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Buku di masa lalu dibuat secara manual dan dituliskan kutukan
ADVERTISEMENT
Peradaban manusia telah mengenal media cetak sejak masa lampau. Tentu saja, teknologi percetakan juga semakin berkembang di mana pada zaman dahulu proses pembuatan kertas hingga menjadi buku sebagai salah satu media cetak paling populer tidak secanggih sekarang.
ADVERTISEMENT
Buku pada masa lalu dibuat secara manual dengan tangan mulai dari menyiapkan kertas hingga disatukan menjadi buku utuh. Proses penulisan di setiap lembarnya pun demikian. Para juru tulis harus bekerja menuliskan pena di lembaran buku secara ekstra hati-hati agar tidak melakukan kesalahan ukuran hurufnya sama di semua buku.
Tentu saja, proses yang demikian itu memakan waktu yang sangat lama dan poses itu pula yang membuat buku pernah dikategorikan sebagai barang mahal di masa lalu..
Sebagai barang mahal, tentu saja buku menjadi sasaran empuk bagi pencuri. Berbagai cara untuk menjaga dan mengamankan buku dari ancaman pencurian pun dilakukan. Pada abad pertengahan, perpustakaan kerap merantai buku ke meja sehingga orang-orang tidak bisa membawa pergi seenaknya. Di samping itu, terkadang ada pula mantra berisi doa menyeramkan yang ditulis untuk menakuti orang yang berniat mencuri buku.
ADVERTISEMENT
Ya, pesan kutukan itu ditulis di halaman buku baik itu di bagian awal maupun akhir. Isi doa menyeramkan itu pun tak tanggung-tanggung, si pencuri didoakan agar meninggal dengan cara yang mengerikan. Salah satu contohnya tertulis di Bible Arnstein yang ditulis di Jerman pada abad ke-12 berikut ini:
"Jika seseorang membawa kabur buku ini, biarkanlah ia mati, biarkan ia tergoreng di wajan, biarkan ia menderita sakit dan demam, biarkan ia hancur di roda dan digantung. Amin." demikian petikan doa dalam buku yang kini tersimpan di British Library tersebut.
Pencuri buku pada abad pertengahan memang dianggap sebagai orang yang keji dan tingkat kejahatannya setara dengan dengan pembunuhan atau penistaan agama. Wujud hukumannya bisa beragam, seperti dikucilkan dari gereja dan lama hukumannya bisa sampai seumur hidup.
ADVERTISEMENT
Sumber: museumcrush.org | foxnews.com| amusingplanet.com