Konten dari Pengguna

Dominasi Seksual dan Kanibalisme Betina Anakonda Hijau

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
20 Maret 2018 17:02 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dominasi Seksual dan Kanibalisme Betina Anakonda Hijau
zoom-in-whitePerbesar
Foto: wikimedia.org
Anakonda hijau, ular berukuran terbesar di dunia yang menghuni dataran rendah tropis di Amerika Selatan. Saat musim kawin tiba mereka, mereka bisa menghabiskan waktu berminggu-minggu sampai berbulan-bulan dengan bermesraan.
ADVERTISEMENT
Tetapi, jangan bayangkan itu seperti bulan madu yang menyenangkan. Perkawinan anakonda hijau boleh dibilang sebagai kemutlakan posisi wanita di hadapan pria, yang sulit dianalogikan dalam dunia manusia.
Ukuran tubuh betina anakonda hijau jauh lebih besar dari pejantannya, hampir lima kali lipat. Betina juga tak pernah repot mencari jodohnya, dia ratu yang menyebarkan feromonnya di jalanan untuk merangsang dan mengundang banyak pejantan datang ke tempatnya.
Sekali kawin, betina berhadapan dengan dua sampai 12 pejantan. Terkadang, betina memilih satu pejantan tunggal dari semua calon itu, meski sering juga si betina 'bergulat' dengan semua calonnya secara bergiliran.
Pejantan sebaiknya jangan berleha-leha setelah kawin, sangat berbahaya jika mereka kehabisan energi dan tak segera pulang. Sebab, menurut Animals-Mom, betina anakonda hijau biasanya melahap pejantan terlemah usai kawin.
ADVERTISEMENT
Kanibalisme tersebut, bermanfaat bagi cadangan energi betina anakonda hijau, demi bertahan hidup selama usia kehamilan. Kemampuan bergerak betina saat hamil juga terbatas dan memakan kekasih memang antisipasi terbaiknya.