Konten dari Pengguna

Dua Jembatan Batu Bata Terbesar di Dunia

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
18 Juni 2020 22:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Ouse Valley dan Göltzsch Viaduct | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Ouse Valley dan Göltzsch Viaduct | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebelum penggunaan baja dan beton mengemuka, batu dan bata menjadi dua bahan yang paling diandalkan oleh para arsitek maupun perancang jembatan. Banyak struktur dibangun dengan kedua pilihan bahan ini, dan uniknya, ada ribuan di antaranya yang telah berusia berabad-abad dan masih bertahan hingga sekarang. Suatu hal yang langka tentunya, ketika struktur batu-bata bisa bertahan lebih lama atau setidaknya seusia dengan jembatan baja.
ADVERTISEMENT
Besi dan baja mulai digunakan pada pertengahan abad ke-19, dengan penggunaan yang ditujukan untuk menggantikan batu-bata. Selain tahan api, bahan logam diketahui bersifat fleksibel, sehingga memungkinkan para insinyur untuk menghasilkan beragam bentuk jembatan yang ingin dibangun. Baja pun dapat membuat jembatan menjadi lebih kuat, tinggi, dan dengan produksi yang lebih murah.
Meski begitu, jembatan batu-bata yang penopangnya dibangun dengan melengkung juga memiliki keuntungan besar, dengan jembatan tersebut dapat menopang bobot yang lebih besar dan lebih kuat daripada jembatan yang terbuat dari besi atau baja. Faktanya, semakin berat objek yang diletakkan di atas jembatan batu-bata, dengan penopang yang melengkung, maka semakin kuat strukturnya.
Foto: Ouse Valley Viaduct | Wikimedia Commons
Salah satu contoh terbaiknya adalah jembatan kereta api dari era Victoria, Ouse Valley Viaduct. Jembatan sepanjang 500 meter ini selesai dibangun pada tahun 1842, dari batu bata merah tradisional dan batu kapur halus dengan warna yang cerah, dan terletak di atas Sungai Ouse, antara kota Haywards Heath dan Balcombe. Paduan dua warna pada konstruksinya memberikan kontras yang menarik perhatian banyak orang.
ADVERTISEMENT
Pembangunan Ouse Valley Viaduct merupakan sebuah pekerjaan yang besar. Tercatat bahwa jembatan yang menghubungkan kota London dan Brighton ini membutuhkan tidak kurang dari 11 juta bata. Bahan ini diproduksi secara lokal, namun sebagian besar dikirim dari Belanda dengan melintasi Selat Inggris.
Foto: Göltzsch Viaduct | Flickr/Lars Kjølhede Christensen
Ouse Valley Viaduct yang dibangun megah itu ternyata bukanlan jembatan batu-bata terbesar di dunia. Rekor ini masih dipegang oleh Göltzsch Viaduct di Saxony utara, sekitar empat kilometer dari arah barat Kota Reichenbach im Vogtland, Jerman. Jembatan yang dibangun pada tahun 1851 ini, memiliki tinggi sekitar 76 meter dan membentang di lembah Sungai Göltzsch, didukung dengan beberapa lengkungan di setiap empat tingkat.
Göltzsch Viaduct dirancang oleh Johann Andreas Schubert. Ia memutuskan untuk menggunakan batu-bata karena banyaknya ketersediaan tanah liat di sekitarnya, sehingga memungkinkan proses produksi menjadi cepat dan hemat biaya. Jika dihitung-hitung, jembatan ini menggunakan lebih dari 26 juta batu bata.
ADVERTISEMENT