Edward Mordrake, Kisah Lelaki Dengan Dua Wajah

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
19 Desember 2019 10:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Edward Mordrake
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Edward Mordrake
ADVERTISEMENT
Pada abad ke-19 ada seorang bangsawan bernama Edward Mordrake yang dikutuk memiliki dua wajah, satu wajah asli dan satu lagi berada dibelakang kepalanya. Wajah duplikat itu tak dapat melihat, makan ataupun berbicara namun, wajahnya itu suka "mengejek saat Mordake sedang bahagia" dan "tersenyum saat Mordake menangis". Mordake berulang kali meminta para doker untuk mengangkat "wajah iblis"nya tersebut, ia mengklaim bahwa wajahnya selalu membisikkan hal-hal "yang hanya akan terjadi di neraka" pada malam hari. Sayangnya tak ada dokter yang dapat melakukannya. Berdasaran cerita, Mordake akhirnya melakukan bunuh diri pada usia ke-23 tahun.
ADVERTISEMENT
Kisahnya ini termasuk dalam daftar horor "sejati" yang menakutkan bagi sebagian orang. Namun, apakah ada manusia dengan dua wajah seperti Edward Mordrake?
Foto: "Duplikasi Kraniofasal" atau bentuk kembar siam yang belum sempurna dapat menjadi penyebab makhluk hidup memiliki kelainan anggota tubuh
Menurut literatur, kisah dramatisnya ini pertama kali muncul dalam buku sains berjudul Anomalies and Curiosities of Medicine yang diterbitkan pada tahun 1896. Memang kasus kelainan anggota tubuh pernah kita dengar dalam artikel berita atau penemuan lainnya, seperti hewan berkepala dua atau seorang pria di China bernama Chang Tzu Ping, yang memiliki mulut ekstra dan tambahan fitur wajah lainnya hingga ia beranjak dewasa. Berdasarkan penjelasan medis kelainan seperti itu bisa jadi akibat dari "duplikasi Kraniofasal" (kelainan yang mengenai kranio (tulang kepala) dan fasial (tulang-tulang wajah). Kelainan ini adalah kelainan genetik, tetapi tidak selalu diturunkan) atau bentuk kembar siam yang belum sempurna.
ADVERTISEMENT
Namun, dalam Kasus Mordrake gagasan bahwa kepala keduanya dapat berbicara atau berbisik kepada dirinya tentu menimbulkan kecurigaan. Bagaimana wajah duplikatnya memiliki kesadaran jika tidak mempunyai otak?
Ternyata setelah ditelurusi kisah Mordrake dalam buku Anomalies and Curiosities of Medicine merupakan kutipan dari sumber aslinya. Kebenaran tersebut diungkap sejarawan sains Alex Boese setelah ia menemukan artikel tentang Mordrake dalam Boston Post tahun 1895 (hanya setahun sebelum buku teks kedokteran dirilis) yang ditulis oleh penulis fiksi Charles Lotin Hildreth. Artikel tersebut mendeskripsikan sejumlah kasus yang Hildreth sebut sebagai "manusia aneh", meliputi seorang wanita berekor ikan, pria dengan tubuh laba-laba, manusia setengah kepiting dan Edward Mordake. Hildreth mengklaim menemukan kasus-kasus tersebut dideskripsikan dalam laporan-laporan lama "Royal Scientific Society". Tak jelas apakah orang-orang dengan keadaan tersebut benar ada atau tidak. Sehingga artikel Hildreth dianggap tidak benar (tidak nyata) dan mungkin diterbitkan oleh Boston Post hanya untuk meningkatkan minat pembaca. Adapun "foto" Mordrake dan kepalanya yang dijadikan mumi, menurut peneliti itu hanya patung lilin dan yang kedua terbuat dari papier-mâché (bahan yg terbuat dr bubur kertas). Jelas sudah kisah Mordrake hanyalah karakter di antara yang lainnya dalam karya hoaks fiksi ilmiah yang tersebar luas.
ADVERTISEMENT
Sumber: washingtonpost.com | allthatsinteresting.com | ripleys.com