Konten dari Pengguna

Eksperimen Benjamin Franklin Mengubah Pemahaman Kita tentang Listrik

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
17 Agustus 2020 12:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Gambar: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Dari banyaknya eksperimen ilmiah yang ikonik dalam sejarah, hanya sedikit yang lebih terkenal daripada layang-layang milik Benjamin Franklin. Menurut sejarah, Franklin pernah menerbangkan layang-layang saat badai besar hanya untuk membuktikan bahwa petir juga termasuk listrik. Lebih dari itu, Benjamin juga memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap pemahaman modern kita tentang kelistrikan.
ADVERTISEMENT
Pada abad ke-18, para ilmuwan masih berjuang untuk dapat memahami sifat alami listrik, seperti daya tarik dan daya tolak listrik. Benjamin kemudian menciptakan beberapa istilah untuk memperkenalkan bagian-bagian dari kelistrikan, seperti plus (muatan positif), minus (muatan negatif), baterai, tukang listrik, pengaliran listrik, dan biaya.
Ia mengubah rumahnya di Market Street di Philadelphia menjadi laboratorium listrik, merancang beberapa peralatan khusus dari barang-barang rumah tangga. Ia menggunakan kawat dari batang besi di cerobong asap dan mengalirkan listrik ke dalam rumah. Benjamin mencoba memasang beberapa bel listrik dan membunyikannya. Saat itu, percikan api kecil mulai muncul di antara kabel-kabel, dan bel pun berbunyi dengan pelan.
Benjamin juga melakukan pengamatan tentang petir dan listrik, dan Ia menemukan persamaan yang sangat jelas bahwa keduanya muncul sebagai cahaya dan busur bercabang. Ia juga mencatat bahwa keduanya berderak dan memiliki kekuatan untuk menghancurkan. Ia pun mengambil kesimpulan: petir adalah salah satu bentuk listrik statis.
Gambar: Wikimedia Commons
Ilmuwan Prancis, Thomas-François D'Alibard, kemudian berhasil membuktikan hipotesis dari Benjamin, pada Mei 1752, menggunakan batang vertikal sepanjang 15 meter. Di Belgia dan Inggris, para ilmuwan pun mengikutinya. Dalam prosesnya, mereka berhasil menunjukkan bahwa petir adalah listrik. Pemahaman ini kemudian menyebar ke beberapa wilayah lainnya di Bumi.
ADVERTISEMENT