Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Etimologi Kata 'Dokter' dan 'Doktor', Mengapa Artinya Berbeda?
6 November 2020 7:58 WIB
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kata doctor dari bahasa Inggris bisa menjebak kita, yang berbahasa Indonesia, jika diterjemahkan tanpa kalimat utuh (atau setidaknya tanpa penjelasan tambahan). Kata ini dapat bermakna "dokter" atau "doktor" dalam bahasa kita. Ia mungkin seseorang yang berkaitan dengan medis, mungkin ia akademisi yang memiliki gelar pendidikan strata tiga (S3), atau ia adalah seseorang yang bisa membetulkan bahkan memanipulasi sesuatu (terjemahan dari doctored).
ADVERTISEMENT
Mana sebetulnya terjemahan yang lebih pas, jika dilihat dari asal-usul kata?
Secara etimologi, menurut deskripsi dari Merriam-Webster, doctor pertama kali digunakan sebagai kata benda pada abad ke-14. Kala itu, doctor didefinisikan dalam agama Kristen sebagai seorang teolog terkemuka; dan ia memberikan penjelasan yang baik tentang berbagai ajaran dari Gereja Katolik Roma. Doctor adalah sebutan untuk orang yang mahir menyebarkan doctrine (doktrin) keagamaan.
Definisi doktor sebagai pengajar juga diperkuat oleh peryantaan William Byrnum, seorang profesor emeritus dari University College London, walaupun tidak spesifik untuk ajaran agama semata. Menurutnya, gelar doctor (doktor) adalah produk universitas pada abad pertengahan. Gelar cukup tinggi yang memberikan hak kepada seseorang untuk mengajar.
Gelar doctor sebagai syarat menjadi pengajar itu dapat berlaku dalam bidang hukum, teologi, filsafat, dan disiplin ilmu lainnya. Tidak terpaku hanya pada satu bidang ilmu.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kata doctor yang dapat kita terjemahkan sebagai dokter, baru muncul pada awal ke-18. Doctor, sebagai kata kerja, ialah kata yang pada tahun 1712 diartikan sebagai "memberikan perawatan medis".
Pada masa itu dunia medis memiliki hierarki: praktisi adalah dokter; ahli bedah adalah mister; dan pengobat/peracik obat adalah apoteker (terkadang juga disebut mister). Masing-masing memiliki fungsi yang ditentukan.
Seorang dokter yang pernah kuliah adalah "dokter yang sebenarnya". Sementara ahli bedah dan apoteker yang dilatih dengan magang hanya akan bergelar "mister".
Edward Jenner, pelopor vaksinasi cacar dan seorang praktisi medis, senantiasa dipanggil (Dokter) dr. Jenner. Sedangkan gurunya, John Hunter, yang terkenal sebagai ahli bedah murni, dipanggil sebagai (Mister) Mr. Hunter. Baik Jenner maupun Hunter tidak memiliki gelar dokter secara formal, karena tidak dilatih di universitas.
ADVERTISEMENT
Tetapi, mengapa kata doctor, yang berkaitan dengan dunia medis, diserap menjadi "dokter" dalam bahasa kita? Kata "dokter" dalam bahasa Indonesia sebenarnya diserap dari bahasa Belanda, dari kata yang sama persis (dokter), yang berarti petugas medis dan pengobat. Inilah mengapa ada perubahan huruf "o" menjadi "e", karena tidak diserap langsung dari bahasa Inggris.
Referensi: