Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
Gagak, Burung Terpintar yang Malah Dianggap Simbol Malapetaka
6 Juli 2020 8:49 WIB
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Begitu banyak penggambaran tentang gagak dan sedikit sekali yang mengaitkannya dengan hal positif. Burung ini telah muncul di cerita rakyat manusia di seluruh dunia selama ribuan tahun. Selama itu juga telah diklaim sebagai simbol amarah dan kematian.
ADVERTISEMENT
Kemungkinan konotasi tersebut muncul lantaran bulu gagak yang hitam, pekikannya yang kasar, dan kegemarannya terhadap daging busuk. Gagak pun masih dianggap sebagai gangguan pada masa sekarang, terutama bagi para peternak, karena burung ini tak ramah terhadap ternak dan kerap mematuk hewan mati.
Ketika Zaman Batu, masyarakat kadang-kadang mengekspos seseorang yang telah meninggal, alih-alih menguburnya, dan gagak akan memangsa mayat ini sampai hanya tersisa tulang-tulang. Praktik seperti ini juga masih berlaku di beberapa wilayah dataran tinggi, seperti di Tibet, Mongolia dan Bhutan.
Terlepas dari analoginya yang buruk, gagak sebetulnya merupakan salah satu yang paling cerdas di antara semua burung. Sebagai burung yang mampu berbicara (dengan suara yang lebih mirip manusia ketimbang burung beo), gagak juga mewakili simbol ramalan dan wawasan. Kepintaran burung inilah yang menjadikannya simbol spiritual, menjadi perwakilan terhadap hal-hal di luar akal manusia.
Dalam mitologi Yunani, gagak pun menjadi pembawa pesan Apollo, Dewa Ramalan, terhadap dunia fana. Kendati juga berlaku sebagai simbol nasib buruk, Apollo memercayakan kepintaran gagak putih untuk memata-matai kekasihnya, Coronis. Malangnya, ketika gagak pulang membawa berita, bahwa Coronis tidak setia, Apollo yang marah mengubah bulu gagak itu menjadi hitam. Konon, inilah sebabnya semua gagak menjadi hitam.
ADVERTISEMENT
Mitos gagak yang dapat diandalkan sebagai pembawa pesan juga masih berlaku pada zaman modern. Di film serial Game of Thrones, misalnya, gagak amat diandalkan untuk mengirimkan berita. Selain itu, gagak pula yang menjadi "mata kedua" Bran Stark dalam petualangan spiritualnya.
Bagaimanapun, tetap saja gagak lebih sering dianggap sebagai pertanda malapetaka. Tidak peduli seberapa pintar burung ini.
Bahkan dalam penelitian modern telah dibuktikan bahwa gagak sebenarnya mampu memecahkan teka-teka sulit, yang hampir mustahil dipecahkan oleh burung lainnya. Tentunya, gagak juga jauh lebih pintar ketimbang burung hantu, yang sering dijadikan simbol ilmu pengetahuan.
Referensi: