'Iblis' yang Menguasai Ranah Ide Para Seniman

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
16 April 2020 23:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Charles Manson | Foto oleh Jean Arnais di flickr
zoom-in-whitePerbesar
Charles Manson | Foto oleh Jean Arnais di flickr
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lahir di Ohio, Amerika Serikat, pada tahun 1934, Charles Manson begitu tersohor berkat polah bengisnya. Seorang kriminal kelas atas, yang telah menghabiskan banyak waktunya di penjara karena seringkali melakukan tindak kriminal, mulai dari pencurian biasa sampai pembunuhan.
ADVERTISEMENT
Ia juga dikenal sebagai pendiri sekte aneh “Manson Family”, yang dimana terlibat dalam pembunuhan paling terkenal dari artis Hollywood, Sharon Tate, pada tahun 1969.
Pembunuhan tersebut menggemparkan media Amerika Serikat dan mengangkat nama Manson hingga dikenal ke seluruh dunia. Ia kemudian direncanakan untuk dihukum mati, namun diubah menjadi hukuman penjara selama-lamanya pada tahun 1971. Di tahun 2017, Manson pun mengembuskan nafas terakhirnya di dalam penjara.
Bertahun-tahun berlalu sejak peristiwa pembunuhan Sharon Tate pada 1969, kisah Manson yang terkenal dengan kejahatannya, ternyata malah menginspirasi banyak film, buku, dan musik, di seluruh dunia. Di tahun 1980-an, banyak seniman dengan senang menjadikan Manson sebagai tokoh anti kemapanan. Di Los Angeles, para musisi dengan aliran punk rock mulai menggunakan gambar Manson di beberapa albumnya, dan beberapa yang lain menyanyikan lagu-lagu yang pernah ditulis oleh Manson.
ADVERTISEMENT
Brian Hugh Warner yang populer, secara bangga juga menggunakan nama panggung Mariyln Manson. Nama ini diambil dari nama Marilyn Monroe dan Charles Manson. Pun musisi hiphop tahun 80-an, seperti NWA dan Das EFX, menggunakan nama Manson sebagai sumber sampel musik.
Dalam dunia perfilman, Manson juga menginspirasi beberapa film terkenal, seperti Charlie Says (2019) yang menceritakan bagaimana Manson mengontrol para pengikutnya dan Once Upon A Time in Hollywood yang juga melibatkan Keluarga Manson di dalam filmnya.
Beberapa dekade terlewati, kisah Manson yang mulai dinilai gelap dan menyesatkan, kini telah berevolusi menjadi sebuah ide yang "dinikmati" oleh khalayak.
Seperti iblis yang senantiasa berbisik ke dalam dada setiap manusia. Dia selalu kita cerca, namun dia juga selalu ada.
ADVERTISEMENT