Konten dari Pengguna

Interstellar Space, Ruang Aneh yang Terletak di Luar Tata Surya Kita

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
2 Oktober 2020 18:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ruang angkasa | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ruang angkasa | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Dua wahana antariksa, Voyager 1 dan 2, yang dibuat dan diluncurkan pada tahun 1970-an, selama beberapa tahun terakhir telah memperlihatkan pemandangan aneh yang disebut medium antarbintang (interstellar space). Sebagai benda buatan manusia pertama yang meninggalkan Tata Surya, wahana ini menjelajahi wilayah yang belum dipetakan, miliaran mil dari bumi. Tidak ada kendaraan ruang angkasa yang melakukan perjalanan sejauh ini sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Para ahili astromi yang tengah mengamati wahana luar angkasa itu kemudian mengungkapkan bahwa di luar batas tata surya kita terdapat wilayah yang tak terlihat dari aktivitas yang kacau. Wilayah ini terlihat seperti kumpulan titik yang berbuih.
“Saat Anda melihat berbagai bagian spektrum elektromagnetik, area luar angkasa, itu sangat berbeda dari kegelapan yang kita lihat dengan mata kita selama ini,” ungkap Michele Bannister, astronom di University of Canterbury di Christchurch, Selandia Baru, yang mempelajari bagian luar mencapai Tata Surya. “Medan magnet saling beradu dan mendorong serta terikat satu sama lain. Jika digambarkan seperti kolam yang berbuih di bawah Air Terjun Niagara.”
Tetapi selebihnya, untuk mengetahui apa yang ada di luar tata surya kita, sebagian besar masih menjadi misteri. Terutama karena Matahari, kedelapan planet, dan cakram jauh yang dikenal sebagai Kuiper Belt, semuanya terkandung dalam gelembung pelindung raksasa yang dibentuk oleh angin dari matahari sebagai heliosfer. Saat Matahari dan planet-planet di sekitarnya meluncur cepat melalui galaksi, gelembung ini menghantam medium antarbintang, seperti perisai yang tak terlihat, menghalangi sebagian besar sinar kosmis yang berbahaya dan benda angkasa lainnya.
ADVERTISEMENT
“Ini seperti Anda berada di dalam rumah dan Anda ingin tahu seperti apa bentuk rumah Anda. Anda harus keluar dan melihat sekitarnya untuk benar-benar mendapat gambaran secara jelas,” ungkap Elena Provornikova, peneliti postdoctoral di Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory. “Satu-satunya cara untuk mendapatkan ide adalah dengan melakukan perjalanan jauh dari Matahari, melihat ke belakang, lalu mengambil gambar dari luar heliosfer.”
wahana nirawak Voyager | Wikimedia Commons
Ini bukanlah tugas yang mudah. Dibandingkan dengan seluruh Bima Sakti, Tata Surya kita terlihat sangat kecil. Seperti sebutir beras yang mengapung di tengah Pasifik. Namun, tepi luar heliosfer masih sangat jauh sehingga dibutuhkan lebih dari 40 tahun bagi wahana antariksa, yang diluncurkan pada tahun 1970-an itu, untuk mencapainya.
Heliosfer juga sangat besar secara tak terduga, yang menunjukkan bahwa medium antarbintang di bagian galaksi ini kurang padat daripada yang kita perkirakan selama ini. Matahari memotong jalur melalui ruang antarbintang, seperti perahu yang bergerak melalui air, menciptakan "gelombang busur" dan membentangkan bentuk di belakangnya, mungkin dengan bentuk ekor yang mirip dengan komet.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, Voyager 1 dan 2 tengah meraba apa yang ada di luar Tata Surya itu masih melanjutkan perjalanan mereka. Menarik untuk mengetahui perkembangan apa yang akan terjadi selanjutnya.