Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Istana Babilonia Peninggalan Saddam Hussein
8 Desember 2019 14:40 WIB
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mantan Presiden Irak yang mejabat pada 1979 hingga 2003, Saddam Hussein, terobsesi kepada sosok pemimpin Babilonia, Nebuchadnezzar. Obsesi itu tumbuh saat perang Iran-Irak terjadi pada tahun 1980-an.
ADVERTISEMENT
Nebuchadnezzar adalah pemimpin Babilonia yang terkenal karena mengobarkan perang berdarah untuk merebut wilayah yang kini menjadi bagian dari Iran dan Israel. Dan Saddam menganggap dirinya adalah sosok Nebuchadnezzar pada era modern; ia pun berhasrat untuk membuktikannya.
Sebagai kerajaan, Babilonia terkenal karena kehebatan bangunan-bangunannya. Saddam pun ingin meniru jejak itu dengan mengupayakan rekonstruksi terhadap reruntuhan Babilonia yang juga dikenal sebagai Babel.
Saat Irak mulai berperang dengan Iran pada 1980, Saddam meyakini dirinya akan menjadi pemimpin pan-Arabisme atau persatuan negara-negara Arab. Namun, Iran justru mampu melawan balik Irak dan perang pun tidak kunjung berakhir.
Saddam kemudian mencanangkan sebuah proyek pembangunan skala besar untuk membantunya unggul dalam perang. Proyek itulah yang merupakan rekonstruksi Babel.
ADVERTISEMENT
Proyek dijalankan dengan melibatkan jutaan pekerja untuk membangun kembali bangunan-bangunan di atas situs Babel yang asli. Perlu diketahui, proyek ini adalah bagian dari upaya memperkuat posisi rezim Saddam di Irak dan bukan semata-mata untuk keperluan ilmu pengetahuan dan sejarah.
Bertahun-tahun setelah proyek rekonstruksi Babel dimulai, Pasukan Amerika Serikat datang menginvasi Irak dan Babel pun diduduki. Istana Saddam yang merupakan salah satu bangunan termegah di sana bahkan diubah fungsinya menjadi pusat komando tentara.
Sekarang, setelah Saddam jatuh dari kekuasaannya, istananya di Babel sudah berubah fungsi lagi menjadi museum sejak tahun 2016. Ada berbagai benda antik ang dipamerkan di sana seperti koin, tembikar, dan keramik.
Sumber: britannica.com | atslasobscura.com