Konten dari Pengguna

Kattenstoet, Festival Melempar dan Membunuh Kucing

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
19 Desember 2018 12:30 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
(Foto: Wikimedia Commons)
Selama Abad Pertengahan (5-15), masyarakat di Eropa Barat tidak cukup baik dalam memperlakukan hewan. Terutama kucing, yang kerap disiksa untuk ritual karena dianggap memendam roh jahat dan iblis pada tubuhnya. Stigma serupa juga berlaku di Kota Ypres, Belgia, di mana kucing menjadi korban dalam kepercayaan tradisional.
ADVERTISEMENT
Mulanya, sebelum pembunuhan kucing ramai dilakukan, orang-orang Ypres memanfaatkan kucing sebagai predator alami terhadap tikus yang suka menggerogoti produk olahan kain wol. Namun, kucing ternyata berkembang biak terlalu cepat dan jumlahnya menjadi terlalu banyak. Sebagai solusinya, populasi kucing pun mesti 'dikontrol'.
Dalam praktiknya, hewan-hewan malang itu dibawa ke atas menara lonceng gereja, lalu dilemparkan hingga dipastikan tewas saat menghantam tanah. Bila belum mati, ditangkap lagi, dijatuhkan kembali. Diiringi sorak sorai penduduk kota, mereka percaya tindakan tersebut mampu mengusir kejahatan dan kesialan.
Jumlah kucing yang dilemparkan lazimnya akan lebih banyak tatkala industri pengrajin wol sedang memburuk. Hingga seiring berjalannya waktu, karena pembunuhan kucing terlalu sering dilakukan, maka ditetapkan Cat's Wednesday sebagai momen tahunan pelemparan kucing setiap pertengahan Mei.
ADVERTISEMENT
Seremonial barbar itu berlangsung selama berabad-abad hingga berhenti pada 1817. Konon, pada tahun tersebut, kucing terakhir yang dilemparkan masih hidup dan seketika berlari cepat dan tak mampu ditangkap warga Ypres.
Pada dekade-dekade berikutnya, perayaan Cat's Wednesday pun diganti dengan hanya membunyikan lonceng gereja tanpa melempar kucing. Lalu, pada pertengahan Mei 1938, berlangsung hari festival kucing pertama dan orang-orang menyebutnya Kattenstoet--yang berkembang semakin ramai hingga sekarang.
Sumber: nytimes.com | kattenstoet.be