Kazakhstan Pernah "Menguasai" Uni Soviet Selama Empat Hari

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
17 Juli 2019 17:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Ada banyak momen di dunia politik yang terjadi pada tahun 1991. Pada tahun tersebut, Perang Teluk pecah di Timur Tengah, Kamboja dan Vietnam berdamai setelah berperang sekian lama, Yugoslavia kolaps, dan ada pula sejumlah kejadian lainnya. Dari sekian banyak momen tersebut, satu yang dianggap paling penting adalah bubarnya negara Uni Soviet.
ADVERTISEMENT
Uni Soviet sudah mengalami perubahan signifikan sejak beberapa tahun sebelum bubar. Saat Mikhail Gorbachev duduk di puncak kekuasaan tertinggi negara itu, ia melihat bahwa reformasi besar adalah hal yang dibutuhkan meski di saat bersamaan ia juga berjanji untuk mempertahankan ide sosialisme. Akhirnya, Gorbachev menerapkan kebijakan "glasnost" berupa keterbukaan terhadap isu-isu sosial dan politik serta "perestroika" alias restrukturisasi kebijakan ekonomi dan politik.
Langkah Gorbachev membuat negara-negara Blok Timur seperti Polandia dan Hungaria mulai menentang pemerintahan komunis. Meski demikian, Gorbachev tidak mau mengambil tindakan hingga menimbulkan kekhawatiran akan runtuhnya Partai Komunis di kalangan sejumlah kelompok garis keras partai, KGB (agen intelijen Uni Soviet), dan pejabat militer. Akhirnya, pihak-pihak yang khawatir tersebut melakukan upaya kudeta pada 19 Agustus 1991.
ADVERTISEMENT
Kudeta itu dilakukan secara serampangan tanpa perencanaan matang sehingga justru semakin mendorong Uni Soviet kepada kehancuran. Lima hari berselang, Gorbachev memutuskan mundur sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis namun tetap menjabat presiden. Beberapa bulan kemudian, republik-republik yang tadinya bernaung di bawah Uni Soviet mulai memisahkan diri dan mendirikan negara merdeka sendiri. Pada Desember 1991, Uni Soviet hanya menyisakan dua negara, yaitu Rusia dan Kazakhstan.
Perwakilan dari Belarus, Rusia, dan Ukraina bertemu di Brest, Belarus, pada 8 Desember dan menyatakan negara Uni Soviet sudah tidak ada lagi. Empat hari berselang, Rusia mengukuhkan diri sebagai negara sendiri sehingga yang tersisa dari Uni Soviet hanyalah Kazakhstan.
Dari momen kekosongan itulah muncul guyonan bahwa "Uni Soviet telah dikuasai oleh Kazakhstan selama empat hari" (terhitung sejak 12 Desember 1991), hingga akhirnya Kazakhstan mendeklarasikan kemerdekaan pada 16 Desember.
ADVERTISEMENT
Bahkan, perlu digarisbawahi, Uni Soviet sebenarnya belum secara resmi bubar hingga 26 Desember 1991. Dengan kata lain, selama sepuluh hari sejak Kazakhstan mendeklarasikan kemerdekaan, Uni Soviet masih ada sebagai negara yang tidak memiliki wilayah.
Gorbachev mengundurkan diri sebagai Presiden Uni Soviet pada 25 Desember 1991. Setelah ia meninggalkan Istana Kremlin, bendera Uni Soviet diturunkan dan digantikan oleh bendera Rusia yang sekaligus menjadi tanda dari tamatnya Uni Soviet. Setelahnya, semua bekas kedutaan Uni Soviet berubah menjadi kedutaan Rusia dan beberapa institusi yang belum diambil alih oleh Rusia berhenti beroperasi.
Sumber: amusingplanet.com | britannica.com