Konten dari Pengguna

Keindahan Tata Letak Kota Heksagonal

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
19 Februari 2019 0:31 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: maps.google.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto: maps.google.com
ADVERTISEMENT
Grammichele merupakan salah satu kota yang memiliki tata letak unik, yaitu dengan bentuk tata letak heksagonal. Grammichele terletak di Provinsi Catania, di Pulau Sisilia, Italia.
ADVERTISEMENT
Grammichele didirikan setelah gempa bumi besar menimpa Pulau Sisilia pada tahun 1693, dan menghancurkan kota sebelumnya yang bernama Occhiala, yang posisinya berada di sebelah utara Grammichele modern.
Para penyintas yang bertahan dari gempa bumi, bersama-sama membangun sebuah kota baru dan menamainya dengan Grammichele. Berarti ‘setelah St. Michele, diberi nama itu dengan harapan akan ada orang suci yang akan melindungi kotayang baru dibangun itu dari bencana alam di kemudian hari.
Pembangunan Grammichele dipimpin oleh Carlo Maria Carafa Brancifore, seorang pangeran dari Roccella dan Butera, sedangkan perancangnya adala Michele de Ferla. Grammichele merupakan kota pertama di Eropa dengan tata letak kota heksagonal.
Tata letak Grammichele terinspirasi oleh Palmanova, sebuah kota berbenteng yang dibangun seratus tahun sebelummnya. Yang membedakan Grammichele dengan Palmanova adalah Palmanova dirancang berdasarkan pada poligon segi sembilan sedangkan Grammichele memiliki rancangan heksagonal yang memungkinkan untuk diperluas dan diperpanjang tanpa batas.
ADVERTISEMENT
Rencana rancangan heksagonal Grammichele dirancang untuk dapat dibagi menjadi enam sektor. Beserta enam jalan yang semuanya terhubung menuju alun-alun utama yang juga berbentuk heksagonal.
Di Grammichele banyak dibangun tempat untuk berkumpul warga jika terjadinya bencana. Tempat-tempat yang dibangun berjarak sama di antara satu sama lain, dan semuanya dihubungkan oleh jalan yang secara geometris terhubung menuju alun-alun utama yang berbentuk heksagonal.
Alun-alun utama Grammichele saat ini bernama Prince Cafara Square. Di luar tata letak heksagonal, empat distrik persegi panjang juga dirancang. Salah satunya terdapat istana pangaran yang tidak selesai dibangun.
Menurut Eran Ben-Joseph dan David Gordong dalam sebuah makalah tentang perencanaan kota, saat ini jarang dibangun perencanaan kota berbentuk heksagonal. “Hanya keanehan di antara beragam ideologi, teori dan metode” mengutip pernyataannya di makalah. Tata letak heksagonal sempat banyak menarik perhatian bagi para perencana, insinyur dan arsitek di awal abad ke-20, namun tidak ada satu pun yang mampu membangun rencana tata letak dalam skala besar.
ADVERTISEMENT
Arsitek dan Sejarawan seni New York, Charles Lamb, menganjurkan rencana tata letak kota heksagonal sebagai sebuah solusi yang praktis dan juga artistik, untuk mengatasi penyakit kota modern. Lamb mengklai bahwa sistem itu tidak hanya akan memungkinkan terciptanya jalan-jalan bergaya Eropa yang indah, namun juga dapat memungkinkan pertumbuhan yang dirancang bergaya hidup sehat.
Insinyur Australia, Rudolf Mueller, menunjukkan bahwa tata letak heksagonal akan mengarap pada penghematan yang potensial, dalam hal saluran air dan saluran pembuangan. Semakin sedikir hidran, saluran air dapat melayani sejumlah bangunan besar.
Pendapat berbeda datang dari Arthur Comey, Comey membayangkan seluruh wilayah yang dikelilingi oleh kota-kota kecil dengan tata letak heksagonal. Terhubung satu sama lain dan terhubung ke kota-kota besar, yang akan terlihat seperti jaringan-jaringan yang berbentuk heksagonal.
ADVERTISEMENT
Namun, Perang Dunia 2 mengakhiri obsesi perencanaan kota berbentuk heksagonal. Dalam praktiknya, blok-blok heksagonal menjadi terlalu rumit untuk menjadi solusi yang bisa diterapkan. Seperti “Bagaimana jalan diberinama, atau tempat tinggal diberi nomor dengan tata letak berbentuk heksagonal? Bagaimana orang asing menelusuri jalan-jalan Hexagonopolis?” celetuk Eran Ben-Joseph.
Selain itu, penggembang perumahan dan para pembeli tidak menyukai bidang segitiga dan sudut yang tanggung. “Perencanaan heksagonal merupakan konsep yang dapat bekerja dalam teori tetapi sebaliknya dalam praktik.” Ben-Joseph menyimpulkan.
Sumber: wonderfulengineering.com | visitsicily.info