Konten dari Pengguna

Kemarahan Pawang Tikus dan Hilangnya 130 Anak di Hamelin

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
2 Oktober 2020 16:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pied Piper | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Pied Piper | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Mengingat sosok Pied Piper, karakter legendaris asal Jerman, kerap memberikan kesan kelam bagi masyarakat lokal. Ia begitu terkenal akan kemahirannya meniup seruling dan punya bakat spesial mengendalikan hewan pengerat. Akan tetapi, selain sanggup menggiring tikus, suara sulingnya juga punya dampak buruk: ia dianggap mampu menghipnotis anak-anak dan membuat mereka yang mengikutinya hingga menghilang tanpa jejak.
ADVERTISEMENT
Kisah tentangnya telah disebutkan dalam berbagai folklor yang berkembang di Jerman, tepatnya di Kota Hamelin pada abad pertengahan. Beberapa penulis kawakan klasik, di antaranya Johan Wolfgang von Goethe, Grimm bersaudara, dan Robert Browning, berulang kali mengangkat ceritanya.
Dasar ceritanya pun senantiasa tetap sama, yang menekankan latar pada abad ke-16, ketika si peniup seruling diminta datang ke kota untuk memberantas hama tikus dengan suara seruling ajaibnya. Tikus yang mendengar pun terpikat dan mengikuti Pied Piper. Lalu ... semua tikus itu digiring ke Sungai Weser dan hilang begitu saja.
Pied Piper berhasil melakukan tugasnya. Sial, usai aksi yang mengagumkan itu, pemerintah kota yang mengundang Pied Piper justru ingkar janji, mereka menolak membayar uang yang dijanjikan.
ADVERTISEMENT
Maka dendam mulai tumbuh dalam diri Pied Piper. Ia marah akan kelakuan pemimpin Kota Hamelin.
Lantas pada suatu hari lainnya, ia beraksi lagi dengan serulingnya. Kali ini, bukan tikus-tikus yang ia pikat, tetapi anak-anak di seluruh kota. Berkat suara magisnya, anak-anak di Kota Hamelin mengikuti Pied Piper, meninggalkan kota tanpa jejak, menghilang dari orang tua mereka. Seperti tikus yang hilang begitu saja terbawa arus sungai.

Apakah Pied Piper itu nyata?

Anak-anak di Hamelin | Wikimedia Commons
Cerita Pied Piper si peniup seruling ajaib turut jadi perhatian para ahli historis. Ada bukti, berupa plakat di sebuah rumah, yang diperkirakan berasal dari tahun 1602. Fasad batu tersebut bertuliskan:
Bagi para peneliti, fasad batu tersebut bukanlah satu-satunya bukti. Terlebih ada satu catatan di Kota Hamelin, yang diperkirakan berasal dari tahun 1384, yang bertuliskan: “Sudah 100 tahun sejak anak-anak kita pergi”.
ADVERTISEMENT
Lalu ada pula manuskrip Luneburg abad ke-15, yang menceritakan peristiwa tentang tak lebih dari 130 anak atau orang muda yang menghilang pada tanggal 26 Juni 1284. Mereka disebutkan mengikuti Pied Piper ke suatu tempat di luar Jerman.
Baca tulisan terkait: