Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Kota yang Dibangun dengan Tembok Berlian
7 Maret 2018 20:12 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Foto: .bayerisch-schwaben.de
Selama pembangunan Kota Nordlingen, Jerman, yang dalam catatan sejarah dimulai pada abad ke-9, penduduk setempat percaya bahwa mereka tinggal atas kawah gunung berapi yang telah punah.
ADVERTISEMENT
Anggapan tersebut terus berlanjut, sampai tahun 1960-an ahli geologi dari Amerika Serikat, Eugene Shoemaker dan Edward Chao, membeberkan fakta mengejutkan. Lanskap Nordlingen tidak memenuhi kriteria untuk kawasan bekas gunung berapi, lebih pas sebagai area bekas hantaman asteroid raksasa.
Diperkirakan sekitar 15 juta tahun yang lalu, sebuah asteroid sepanjang satu kilometer terbang dengan kecepatan 25 kilometer per detik. Lalu, benda luar angkasa itu menabrak tanah, menciptakan kawah sepanjang 26 kilometer.
Belasan juta tahun berselang, Nordlingen dibangun di sana. Menggunakan bebatuan suevite yang merupakan pecahan kecil asteroid, hampir seluruh bangunan yang ada di kota itu akhirnya memiliki dinding yang dibumbui berlian.
Untungnya, jutaan berlian yang terpajang di dinding-dinding Kota Nordlingen hanya berukuran 0,22 milimeter. Meski, jika dikumpulkan jumlahnya akan teramat banyak dan tentu mereka bisa mendadak kaya raya, toh penduduk tak terlalu memperdulikannya.
ADVERTISEMENT
Tembok-tembok di Nordlingen tak pernah berhenti berkilauan, tetapi warga di sana tak menganggapnya hal luar biasa. "Kami melihatnya setiap hari, itu bukan hal yang istimewa," seloroh Stefan Hölzl, ahli geologi dan direktur Museum Rieskrater yang ada di Kota Nordlingen, dilansir BBC International.