Kotak Burung Kenari, Penyelamat Hidup Para Penambang

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
30 Juli 2018 21:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
.
Foto: Canary Resuscitators | sciencemuseum.org.uk
Sekilas, perangkat aneh yang tersimpan di Museum Sains, London, Inggris, tampak seperti kotak penyiksa untuk hewan kecil. Faktanya, justru sebaliknya, ini berfungsi untuk menyelamatkan hidup burung kenari.
ADVERTISEMENT
Alat tersebut bernama Canary Resuscitators, yang sekitar 32 tahun lalu masih digunakan oleh para penambang guna mendeteksi gas. Tambang bawah tanah memang kerap mengandung gas beracun nan mematikan (misalnya karbon monoksida), yang sangat berbahaya bagi manusia maupun burung kenari.
Lazimnya setelah terjadi ledakan atau kebakaran, gas beracun terbentuk lebih cepat. Kru penyelamat akan turun ke tambang membawa Canary Resuscitators, dengan bagian pintu melingkar yang dapat dibuka guna membiarkan udara masuk.
Jika terdapat karbon monoksida di lokasi kejadian, burung kenari akan bereaksi dan meloncat-loncat hingga akhirnya terkapar. Namun kenari tidak dibiarkan mati, petugas akan segera menutup kembali kotak dan melepaskan oksigen; si burung pun pulih lagi.
Ide menggunakan burung kenari sebagai detektor gas beracun pertama kali diusulkan oleh John Haldane, seorang ahli fisiologi Skotlandia, menjelang akhir abad ke-19. Haldane menyadari bahwa hewan kecil memiliki proses metabolisme lebih cepat dan itulah yang membuat mereka lebih cepat pula bereaksi terhadap racun.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sebagaimana semua burung, sistem pernapasan kenari terancang untuk mengumpulkan oksigen sebanyak mungkin. Ketika mengirup udara, mereka sangat cepat mengambil banyak oksigen dan pada saat yang sama juga sangat cepat menghirup racun.
Penggunaan kenari untuk mendeteksi gas beracun di pertambangan akhirnya mulai dihentikan, setelah Inggris melarangnya pada tahun 1986. Detektor elektronik menggantikan pekerjaan 'kotor' mereka, manusia pula tak perlu lagi menyiksa burung-burung ini untuk pingsan dan sadar berkali-kali.